SuaraSulsel.id - Lampu merah baru saja berganti hijau. Belum genap satu detik, raungan klakson yang memekakkan telinga sudah menyalak dari mobil di belakang.
Pernah mengalaminya? Tentu saja. Adegan ini sudah seperti ritual harian di hampir setiap persimpangan jalanan kota-kota besar di Indonesia.
Klakson, yang seharusnya berfungsi sebagai alat komunikasi darurat untuk memberi peringatan, telah berevolusi menjadi tombol pelampiasan emosi.
Ia menjadi bahasa kemarahan, simbol ketidaksabaran, dan cermin dari etika berkendara yang tampaknya semakin terkikis.
Fenomena ini bukan lagi sekadar kebiasaan buruk, melainkan sebuah gejala sosial yang mencerminkan budaya masyarakat urban yang selalu tergesa-gesa dan gampang tersulut amarah.
Lantas, mengapa klakson menjadi senjata utama para pengendara kita?
Klakson: Perpanjangan Tangan dari Emosi yang Tak Terkelola
Pada dasarnya, fungsi klakson sangat spesifik. Memberikan sinyal peringatan untuk menghindari bahaya.
Misalnya, memberitahu pejalan kaki yang akan menyeberang atau memberi sinyal pada kendaraan di tikungan tajam.
Baca Juga: Klakson Tren Telolet Akan Ditindak Tegas di Sulawesi Selatan
Namun, di jalanan kita, fungsinya meluas menjadi kamus ekspresi negatif.
- Klakson "Cepat!": Dibunyikan sepersekian detik setelah lampu hijau menyala.
- Klakson "Minggir!": Digunakan dengan nada panjang dan memaksa saat ingin menyalip, seolah jalanan adalah milik pribadi.
- Klakson "Kenapa Berhenti?": Ditembakkan pada pengemudi di depan yang melambat karena ada hambatan yang tak terlihat oleh mobil di belakang.
- Klakson "Aku Marah!": Rentetan klakson pendek dan keras sebagai reaksi atas kesalahan kecil pengendara lain.
Psikolog sosial menyebut fenomena ini sebagai agresi instrumental. Klakson menjadi alat untuk meluapkan frustrasi yang terpendam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gubernur Sulsel Bantu Rp5 Miliar untuk Perbaikan Jalan ke Ponpes DDI Mangkoso Barru
-
Makassar Gigit Jari? Dana Triliunan Proyek PSEL Terancam Melayang
-
Terungkap! Tambang Emas Raksasa di Sulawesi: Cadangan 7 Juta Ounce
-
Anak Panah Bersarang di Kepala Pemuda Makassar, Begini Respon Polisi
-
Harga Emas Bikin Pusing Calon Pengantin? Ini 4 Alternatif Cincin Nikah Kekinian