Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:28 WIB
Mayat Nur Qailah, anak berusia tiga tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ditemukan meninggal dunia, Sabtu, 18 Mei 2024, setelah dinyatakan hilang misterius.[Istimewa]

SuaraSulsel.id - Malang nasib dialami Nur Qailah, anak berusia tiga tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ditemukan meninggal dunia, Sabtu, 18 Mei 2024, setelah dinyatakan hilang misterius.

Sebelumnya, korban dinyatakan hilang di sekitar rumahnya di Jembatan Merah, Kecamatan Mamajang pada, Kamis, 17 Mei 2023 menjelang maghrib.

Keluarga meyakini korban hilang karena diculik makhluk halus. Warga sekitar bahkan ramai-ramai mendatangi sebuah pohon besar yang ada di sekitar jembatan.

Warga dan keluarga percaya korban disembunyikan oleh makhluk halus di pohon tersebut.

Baca Juga: Tidak Ada Calon Perseorangan Daftar ke KPU Makassar

Namun, ternyata korban ditemukan meninggal dunia pada Sabtu sore di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.

"Iya, betul, korban ditemukan oleh warga yang hendak mencari sampah di TPA (Antang). Sebelumnya sempat dicari keluarganya karena dinyatakan hilang," kata Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi saat dikonfirmasi.

Kata Syamsuardi, mayat korban ditemukan sekitar pukul 16.00 wita. Selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

Ia masih enggan menyimpulkan penyebab kematian korban. Namun, Syamsuardi menduga mayat korban dibuang.

"Kami masih melakukan penyelidikan soal penyebab kematian korban. Saat ini mayat sudah di rumah sakit Bhayangkara," jelasnya.

Baca Juga: Rumah Sakit Dengan Pemandangan Terbaik di Makassar, Akan Diresmikan Presiden Jokowi

Pihak keluarga, Daeng Tutu juga mengatakan korban sudah ditemukan setelah hilang 24 jam. Sayangnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

"Mohon doanya. Anak kami sudah ditemukan tapi dalam keadaan tidak bernyawa," ujarnya kepada SuaraSulsel.id.

Tutu mengaku pihak keluarga  mendapat informasi dari polisi bahwa korban ditemukan meninggal dunia. Mayatnya dibuang di TPA Antang.

"Kami hanya ditelpon supaya datang ke rumah sakit Bhayangkara. Anaknya sudah didapat, tapi mayatnya dibuang di TPA" ucapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More