SuaraSulsel.id - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebutkan realisasi belanja negara untuk Sulsel hingga Desember 2023 mencapai Rp54,53 triliun atau sekitar 98,08 persen dari pagu Rp55,60 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi, mengatakan beberapa capaian belanja negara tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp8,81 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp30,15 triliun.
"Persentase realisasi total belanja negara sebesar 98,92 persen dari pagu Rp42,32 triliun. Sementara belanja K/L sebesar Rp8,81 triliun atau sekitar 98,82 persen dari pagu. Dan untuk TKD sebesar 99,14 persen dari total belanja Rp30,15 triliun," ujarnya, Selasa 30 Januari 2024.
Dia menjelaskan realisasi belanja negara APBN Sulsel per November 2023 baru mencapai 85,03 persen atau sekitar Rp46,62 triliun. Sementara realisasi belanja hingga akhir Desember langsung mencapai 98,08 persen atau Rp54,54 triliun.
Supendi mengatakan jika peningkatan belanja sekitar 13 persen terjadi hanya di satu bulan terakhir atau akhir Desember 2023. Dia menyatakan jika kebiasaan penyerapan anggaran belanja masih terjadi di akhir tahun.
"Ini masih menjadi PR kita karena kebiasaan penyerapan anggaran selalu terjadi di akhir tahun, sehingga para pegawai harus kerja keras dan lembur di hari libur untuk memaksimalkan penyerapan anggaran," katanya.
Untuk Belanja Pemerintah Pusat (BPP) mencapai Rp24,38 triliun atau sebesar 96,80 persen dari target.
BPP difokuskan untuk percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, penyaluran bansos, dan dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu 2024.
Sedangkan untuk dana Transfer ke Daerah (TKD) Anging Mammiri terealisasi sebesar Rp30,15 triliun atau sebesar 99,14 persen.
Baca Juga: Pemenang Pemilu di Sulawesi Selatan Bisa Segera Diketahui Lewat Aplikasi Ini
"Belanja digunakan antara lain untuk gaji dan tunjangan kepada 74 ribu PNS/TNI/Polri, penghasilan 12 ribu PPPK dan penghasilan terhadap 11 ribu PPNPN termasuk Komisioner KPU/Bawaslu," katanya pula.
Supendi menyebutkan untuk kinerja belanja barang sebesar Rp10,7 triliun atau 96,68 persen dari pagu sebesar Rp9,68 triliun.
Selain digunakan untuk keperluan operasional satuan kerja K/L, anggaran belanja barang juga digunakan untuk pembangunan lanjutan Pasar Tempe Sengkang di Kabupaten Wajo.
Kemudian, rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah, subsidi angkutan penyeberangan perintis pada lintas Bira-Jampea, Jampea-Labuan Bajo, Jampea-Marapokot, dan lain-lain.
Untuk kinerja belanja modal sebesar Rp5,43 triliun atau 93,72 persen dari pagu sebesar Rp5,54 triliun, yang digunakan antara lain untuk pembangunan Bendungan Pamukkulu paket 1 dan 2 Kabupaten Takalar, pembangunan jalur Kereta Api Siding Mangilu- Tonasa, pekerjaan pembangunan Jaringan Irigasi Baliase Kabupaten Luwu Utara, dan lain-lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal
-
Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla
-
Stadion Untia Makassar Jadi Proyek Strategis Tahun 2026