Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 03 Desember 2023 | 11:50 WIB
Ilustrasi: Ibu dan anak di Garut ditangkap polisi karena edarkan uang palsu. (Antara)

SuaraSulsel.id -
Pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan meminta semua pihak mewaspadai peredaran uang palsu di tahun politik khususnya pada masa kampanye Pemilu 2024.

"Menjelang Pemilu serentak 2024, utamanya pada saat masa kampanye berlangsung, sangat penting mewaspadai peredaran uang palsu," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko di Makassar, Sabtu 2 Desember 2023.

Ia menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.

Rudy juga menyampaikan bahwa pihaknya akan semakin getol melakukan sosialisasi program "Bangga, Cinta dan Paham Rupiah" agar masyarakat bisa mengetahui bentuk-bentuk uang palsu dan cara menghindarinya.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pj Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar Sidak Harga Pangan di Pasar

"Jadi, pada sosialisasi itu kami ajarkan warga di Sulsel cara membedakan uang palsu dan uang asli," jelasnya.

Sepanjang 2023, pihak BI Sulsel menemukan edaran uang palsu sebanyak 2000 lembar yang didominasi pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000. Walaupun memang trennya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap harus waspada.

"Kami tetap tingkatkan awareness (kesadaran) dari masyarakat untuk perlindungan konsumen. Warga juga harus selalu mengecek uangnya setiap melakukan transaksi," ujarnya.

Pengedar Uang Palsu Ditangkap

Kapolres Lamandau, Kalimantan Tengah AKBP Bronto Budiyono mengingatkan agar masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Juga: Pernak-pernik Natal Mulai Diserbu Warga di Kota Ambon

"Saya mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Lamandau, agar hati-hati adanya peredaran uang palsu jelang hari keagamaan yang tinggal beberapa minggu lagi," kata Bronto.

Menurut Kapolres, hingga kini belum ada bukti adanya penyebaran uang palsu masuk ke wilayah Lamandau, namun tidak ada salahnya Kepolisian mengingatkan, agar tindak kejahatan tersebut tidak terjadi.

Ia mengingatkan, agar para pedagang di pasar tradisional di wilayah itu, juga meningkatkan kewaspadaan saat bertransaksi dengan pengunjung pasar.

Saat bertransaksi dalam jumlah banyak, alangkah baiknya uang yang diterima harus diperiksa dengan baik sehingga penyebaran uang palsu tersebut dapat dideteksi.

"Dilihat, diraba dan diterawang uang nya, untuk mengetahui uang palsu apa tidak. Kemudian juga ada beberapa cara lain sehingga uang asli atau palsu"

Load More