Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 24 Oktober 2021 | 08:29 WIB
Bus Vaksinator Keliling Pemprov Sulsel mengunjungi pelajar di Kabupaten Jeneponto, 21 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Mobile vaccinator atau Vaksinator Keliling Pemprov Sulsel bergerak menuju Kabupaten Jeneponto. Pada daerah dengan julukan Butta Turatea itu, tim vaksinator Provinsi Sulawesi Selatan melakukan vaksinasi bagi pelajar tingkat SMA atau sederajat.

Vaksinasi dilakukan selama satu hari. Melibatkan pelajar dari 22 sekolah. Tersebar pada tujuh titik lokasi vaksinasi dengan target sasaran sebanyak 1.500 pelajar. Pelaksanaan vaksinasi ini kerjasama Dinas Kesehatan Sulsel dan Dinas Pendidikan Sulsel.

Adapun tujuh titik lokasi vaksinasi di Jeneponto, yakni di SMKN 4 Jeneponto. Melibatkan pelajar dari SMKN 4 Jeneponto, SMKN 5 Jeneponto dan SMAN 13 Jeneponto.
Lokasi di SMAN 7 Jeneponto melibatkan pelajar dari SMAN 7 Jeneponto, SMAN 4 Jeneponto dan SMKS Harapan Nusantara.

Lokasi di SMAN 2 Jeneponto melibatkan pelajar dari SMAN 2 Jeneponto, SMKN 9 Jeneponto, SMKS Persada Tamalatea dan SMKS Persada Embo. Lokasi di SMAN 10 Jeneponto melibatkan pelajar dari SMAN 10 Jeneponto, SMAN 12 Jeneponto, SMKN 6 Jeneponto, SMAS Al Bahrah dan SMAS PGRI Bontoramba.

Baca Juga: Raih Penghargaan PWRI, Abdul Hayat Gani: Ini Karena Dukungan Para Pendahulu Kita

Lokasi di SMAN 5 Jeneponto dan lokasi di SMAN 6 Jeneponto melibatkan pelajar dari SMAN 6 Jeneponto, SMAN 8 Jeneponto dan SMKN 10 Jeneponto. Lokasi di SMAN 14 Jeneponto melibatkan pelajar dari SMAN 14 Jeneponto, SMKN 2 Jeneponto, SMAS Sanur Loka dan SMAS Sanur Kapasa.

Pelaksanaan vaksinasi ini sebagai upaya dalam mendukung program Kebut Vaksinasi yang dicanangkan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Hal ini sebagai salah satu langkah hulu dalam penanganan pandemi Covid-19, guna membangun herd immunity atau kekebalan kelompok.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Sulsel (Jeneponto-Takalar), Abdul Rahim, mengatakan hadirnya mobile vaccinator sangat membantu percepatan vaksinasi di daerah. Apalagi didukung dengan antusiasme pelajar untuk melakukan vaksinasi.

"Kami telah melaksanakan vaksinasi di tujuh titik dengan sasaran 1.500 pelajar SMA/sederajat di Kabupaten Jeneponto. Para pelajar ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari orangtua untuk melakukan vaksinasi," katanya, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Saat ini, kata dia, masih ditemukan kendala-kendala dalam pemenuhan vaksinasi bagi pelajar berusia diatas 12 tahun.

Baca Juga: Atlet Sulsel Peraih Emas PON Papua Dapat Bonus Rp200 Juta dari Pemprov Sulsel

"Kami berharap adanya sosialisasi massif dari pemerintah kabupaten kepada orang tua siswa, pentingnya vaksinasi ini. Karena ada pelajar yang ingin vaksin, namun terkendala izin dari orang tua," ungkapnya.

Olehnya itu, Rahim meminta pemerintah kabupaten atau kota, khususnya kepala sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya vaksinasi dan keamanannya kepada orang tua siswa. Sehingga, vaksinasi bisa kembali dilakukan.

"Ada jadwal kembali tim mobile vaccinator dari provinsi untuk bisa melakukan vaksinasi lagi di sini. Target kami di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Sulsel untuk wilayah Jeneponto dan Takalar, hingga Desember 2021, bisa mencapai cakupan 70 persen vaksinasi bagi pelajar," pungkasnya.

Dapat Penghargaan dan Hadiah

Tim Penggerak PKK Sulsel telah menyiapkan hadiah bagi daerah dengan tingkat vaksinasi terbanyak pada program kebut vaksinasi COVID-19 yang digelar secara serentak di Sulawesi Selatan.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan piagam, hadiah, dan uang tunai. Hadiah istimewa sebagai bentuk apresiasi kepada terbaik 1, terbaik 2 dan terbaik 3.

Adapun juara 1 Kabupaten Gowa, Juara 2 Kabupaten Pinrang, dan Juara 3 Kabupaten Enrekang. Sedangkan untuk tingkat kecamatan diraih oleh Juara 1 Kecamatan Soreang Kota Parepare, Juara 2 Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto, dan Juara 3 Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros.

Untuk tingkat desa dan kelurahan juara 1 diraih Kelurahan Amasangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Juara 2 Desa Buntu Tangti, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja dan Juara 3 Desa Lompoloang, Kecamatan Pitungpanua, Kabupaten Wajo.

Ketua Panitia Kegiatan dr. Haeryah Bohari mengatakan, capaian vaksinasi dalam sehari yang dilakukan oleh PKK di Sulsel pada 29 September lalu sebanyak 56.910 vaksinasi.

Pemenang ditetapkan dengan beberapa pertimbangan. Seperti capaian tertinggi diambil dari data yang masuk ke aplikasi P-Care, kecepatan, dan ketepatan pemasukan data. Data yang masuk ke panitia pengumpul data kemudian dikonfirmasikan dengan data Dinas Provinsi Sulsel.

"Alhamdulillah pelaksanaan Kebut Vaksinasi Covid-19 serentak TP-PKK berjalan dengan baik dan memuaskan. Ini tentu saja support dari Pemprov Sulsel dan merupakan inisiatif dari Bapak Plt Gubernur untuk melibatkan PKK dalam program ini," kata Plt Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina.

Kekuatan Perempuan

Ia menyebutkan bahwa di Sulsel terdalat 3047 desa/kelurahan yang juga didalamnya terdapat TP-PKK. Sehingga kekuatan Ibu-ibu PKK dapat dimanfaatkan untuk bisa mewujudkan program vaksinasi Covid-19.

Ia juga menyampaikan untuk keberlanjutan program ini, sebanyak 9 mobile vaccinator milik Pemprov Sulsel akan diterjunkan ke kabupaten/kota.

"Mobile vaccinator kita nanti akan diterjunkan ke Jeneponto, sehingga melalui TP-PKK bisa tercapai 30 ribu yang bisa divaksin. Alhamdulillah semua mendapat support dan terima kasih banyak atas supportnya terhadap program PKK," ujarnya.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi atas capaian jumlah warga yang divaksin 56 ribu.

"Jadi 1 hari PKK sebanding dengan 15 hari mobile vaccinator kami bergerak. Inilah sebenarnya kekuatan ibu-ibu dalam menggerakan warga untuk divaksin. Karena vaksinasi ini menyangkut masalah kesehatan. Dan kesehatan ini sangat dekat dengan keluarga dan tumpuannya itu ibu rumah tangga," sebutnya.

Terkait rencana mobile vaccinator Kebut Vaksinasi Sulsel yang akan diturunkan ke kabupaten/kota berkolaborasi dengan TP-PKK. Di awali bergerak dari yang paling membutuhkan dari banyaknya penduduk dan tingkat vaksinasi. Demikian juga dengan 7 rumah sakit provinsi yang menangani vaksinasi juga akan diturunkan untuk membantu.

Kepala Desa Buntu Tangti Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja, Muhammad Parinding, mengaku hal yang pertama kali dilakukan adalah memperbaiki data vaksinator dan siapa yang belum divaksin sehingga penggenjotan vaksinasi bisa dilakukan dengan mudah.

"Kemudian memang di desa kami niatnya agar seluruh masyarakat desa yang ada itu bisa tervaksin secepat mungkin. Agar kehidupan bisa berjalan dengan normal. Untuk itu kami sadar untuk berbarengan dengan warga, sehingga dalam sehari di desa kami berhasil memvaksin 299 orang," sebutnya.

Load More