Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 28 Juni 2021 | 16:24 WIB
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menghadiri menandatangani komitmen untuk mewujudkan Sulsel bebas narkoba saat perayaan Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI 2021, Senin 28 Juni 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Pemprov Sulsel akan menggalakkan Program Menantu Bebas Narkoba. Mereka yang mau menikah di wilayah Sulsel, wajib tes narkoba.

Jika positif, Kementerian Agama tidak akan menyetujui pernikahannya. Nantinya, Pemprov Sulsel dan BNNP akan memfasilitasi agar ada tes gratis.

"Ini gerakan untuk menghambat laju penyebaran narkotika. Payung hukumnya dan prosedur akan diurus. Free," kata Sudirman, Senin 28 Juni 2021.

Ia mengaku pihaknya juga sudah menggalakkan agar semua sekolah wajib melakukan tes narkoba bagi siswa setiap tahun. Apalagi, banyak laporan soal siswa SMP yang sudah menggunakan narkoba.

Baca Juga: Kera Macaca 'Hantui' Perkampungan di Maros, Ini Kata BBKSDA Sulsel

"Seluruh sekolah di SMA sudah kita lakukan. Yang tidak sekolah ini yang dicarikan cara karena yang paling rawan. Mungkin masih banyak kejadian yang tidak tertangkap. Bahkan anak SMP sudah banyak yang pakai. Pernah ada orang tuanya yang melapor langsung," bebernya.

Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto mengatakan, masyarakat harus lebih peduli dan waspada terhadap bahaya narkoba.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sebuah motivasi bagi kita semua. Untuk lebih peduli dan lebih waspada terhadap penyalahgunaan narkotika yang dapat mengancam kondisi masa depan suatu kota,” ujarnya saat menghadiri perayaan Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI 2021.

Acara HANI ini juga memberikan penghargaan kepada penggiat antinarkoba narkoba dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Danny Pomanto juga menandatangani komitmen kesepakatan untuk mewujudkan Sulsel secara khusus Kota Makassar bebas narkoba.

Baca Juga: Dorong Pemerataan Pembangunan, Pembangunan Jalan di Tana Toraja Lanjut

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulsel Brigjen Ghiri Prawijaya mengatakan jaringan nakroba internasional rata-rata dari China dan Malaysia. Kemudian diedarkan lagi dari Kalimantan ke Sulawesi melalui jalur laut dan ekspedisi.

"Ini jaringan internasional yang masuk ke lokal. Dari China, Malaysia, masuk Kalimantan, langsung ke sini tanpa transit. Ada yang melalui laut, ada yang melalui ekspedisi," ujar Ghiri di Kantor Gubernur Sulsel.

Ia mengaku, Sulsel masuk dalam 16 provinsi dengan kasus narkoba terbanyak di Indonesia. Kebanyakan yang kasusnya terungkap adalah peredaran sabu.

"Sabu lebih tinggi dibanding ganja dan tembakau sintetis. Mungkin karena di sini tidak ada kebun ganja. Beda di Aceh. Ini tiga bulan saja kita tangkap sampai ratusan kilo sabu," tambahnya.

Load More