SuaraSulsel.id - Tiga proyek besar di Sulawesi Selatan akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo hari ini, Kamis, 18 Maret 2021. Yakni Bandara Buntu Kunik Kabupaten Tana Toraja, Jalan Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani dan Kolam Regulasi Nipa-Nipa di Moncongloe Maros.
Dua proyek awalnya diinisiasi Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Pembangunan Jalan Tol layang AP Pettarani sepanjang 4,3 Km merupakan proyek investasi senilai Rp 2,243 triliun dengan melibatkan 2.000 lebih pekerja.
Jalan tol itu merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Seksi I dan II serta tidak ada penambahan gerbang tol baru.
Megaproyek ini dimulai pembangunannya oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, didampingi Syahrul pada Oktober 2017.
Untuk mewujudkan proyek ini, tidaklah mudah. Syahrul mengaku harus bolak balik Jakarta - Makassar untuk meyakinkan Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan saat itu. Ia bahkan pernah tertidur di kursi bandara karena kelelahan.
Menurutnya, jalan tol dalam kota kala itu sudah sangat mendesak. Ruas jalan di AP Pettarani sudah tak sebanding dengan volume kendaraan.
"Pettarani sudah sangat macet, dan tidak mampu lagi mengimbangi pertumbuhan jumlah kendaraan di Makassar ketika itu. Jalan tol ini juga sudah dirancang terkoneksi dengan sejumlah titik," jelas Syahrul, Rabu 17 Maret 2021.
Begitu pun dengan Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, yang dirintis sejak tahun 2010. Pembangunan bandara ini dilatarbelakangi oleh perencanaan pengembangan industri pariwisata di Toraja.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Akan Setop Penggunaan 4 Hotel Isolasi Pasien Covid-19
Menurut Syahrul, destinasi Toraja akan semakin berkembang jika bandara Buntu Kunik sudah rampung. Sebab selama ini, animo wisatawan mancanegera untuk berkunjung ke Toraja sangat besar.
"Hanya karena sulitnya akses lewat udara, mereka terpaksa berpaling ke daerah tujuan wisata lain," jelas Syahrul.
Syahrul pernah merintis pengembangan pariwisata yang aksesnya dari Bali ke Toraja. Ia pun menandatangani naskah kesepakatan dan perjanjian kerja sama kebudayaan dan pariwisata dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, di Denpasar.
Sayangnya, wisatawan umumnya mengeluh untuk berkunjung ke Toraja. Jika dari Bali, mereka harus ke Bandara Sultan Hasanuddin, lalu menempuh perjalanan darat yang melelahkan sejauh lebih 320 kilometer.
Kuncinya adalah bandara harus segera diselesaikan. Paling tidak, tersedia bandara yang dapat didarati pesawat boeing, sehingga wisatawan dari Bali bisa lanjut ke Toraja.
Untuk pembangunan bandara ini, tentu tidak mudah. Syahrul juga mengaku harus beberapa kali menemui Menteri Perhubungan ketika itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cinta Segitiga Anti Mainstream: Pria Ini Nikahi Cinta Pertama & Pilihan Keluarga dalam Waktu 48 Jam
-
TBC di Sulbar: 57,3 Persen Kasus Ditemukan
-
Biaya Haji Dikorupsi? Kemenag Sulut Buka Suara Usai Dilaporkan ke Polisi
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Siap Dibeton dan Diaspal
-
Cara Menukar Uang Baru Bank Indonesia Lewat Aplikasi PINTAR