SuaraSulsel.id - Masjid 99 Kubah di kawasan Center Points of Indonesia (CPI) Makassar masih belum difungsikan. Sejumlah fasilitas dan kondisi masjid belum layak dimanfaatkan.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Makassar mengaku akan mengambil alih proses pembangunan Masjid 99 Kubah.
Masjid ini awalnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Namun sudah bertahun-tahun terbengkalai.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, dirinya banyak menerima aduan dan harapan dari masyarakat. Mengenai perampungan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Baca Juga: Breaking News : Pemkot Makassar Hentikan Proyek Twin Tower Pemprov Sulsel
"Masjid 99 Kubah adalah ikon baru Kota Makassar, banyak harapan warga akan masjid itu dan saya pun berharap besar agar masjid tersebut bisa segera dirampungkan," katanya, Kamis 5 Maret 2021.
Danny mengatakan, lambatnya proses perampungan pembangunan itu membuat Pemkot Makassar berinisiatif melanjutkan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Tetapi sebelum itu, dirinya mengaku masih harus menjalin koordinasi dengan Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
"Kami coba koordinasi dulu dengan Pemprov Sulsel melalui Pak Plt Gubernur untuk solusinya. Kalau disetujui, maka Pemkot ambil alih, tuntaskan pembangunannya," katanya.
Danny mengatakan, dari awal pembangunan pada 2017 memang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemancangan awal oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang saat itu masih menjabat.
Baca Juga: Aktivis Ungkap Dugaan Korupsi Keluarga Nurdin Abdullah di Proyek MNP
Pembangunan Masjid 99 Kubah yang luas bangunannya 72 X 45 meter itu diperkirakan menelan biaya Rp 160 miliar yang berasal dari APBD. Masjid tersebut nantinya dapat menampung 13.075 jamaah.
Namun setelah hampir empat tahun setelah pembangunan, masjid yang langsung dirancang oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung tersebut tidak kunjung selesai.
Berbagai kalangan yang terhimpun dalam grup aplikasi pesan WhatsApp kemudian menggalang donasi untuk perampungan masjid tersebut hingga akhirnya terkumpul dana sekitar hampir Rp 400 juta demi membantu pembangunan tersebut.
"Harapan besar dari banyak muslim di Sulsel ingin beribadah di masjid 99 kubah. Warga dari luar Sulawesi saja menaruh harapan besar, apalagi kita di Sulsel," ucap salah seorang warga Makassar Suwadi Idris.
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Promo Kuliner Khusus Nasabah BRI di Makassar: Dari Kopi Hingga Steak, Diskon Hingga 20%!
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Denny Sumargo Orang Mana? Cucu Crazy Rich Lancar Bilang Siri Na Pacce saat Tinggalkan Rumah Farhat Abbas
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI