SuaraSulsel.id - Inspektorat Sulsel menemukan dugaan penyalahgunaan anggaran Bansos Covid-19 di Pemprov Sulsel mencapai Rp 1,2 miliar. Diduga kuat terkait uang gratifikasi oleh rekanan.
Uang tersebut diberikan oleh rekanan PT Rifat Sejahtera sebagai rekanan penyedia sembako.
PT Rifat ditunjuk sebagai perusahaan penyedia sembako pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sulsel bulan April 2020.
Eks Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kasmin mengaku uang yang dimaksud itu untuk biaya operasional. Namun oleh inspektorat diduga sebagai gratifikasi dan kerugian negara.
Uang tersebut digunakan untuk membayar Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang menjaga barang, biaya administrasi, biaya buruh yang disewa untuk pengemasan, sewa mobil, dan lain-lain.
Baca Juga: Satgas : Kondisi Mamuju dan Majene Berangsur Pulih Pasca Gempa 6,2 SR
"Itu pun Rp 600 juta. Itu PT Rifat (rekanan) yang membayar, bukan dari APBD yang Rp 16,3 miliar itu," kata Kasmin.
Dampaknya, Kasmin harus dicopot dari jabatan Kepala Bidang Linjamsos. Sudah dua hari disidang tuntutan ganti rugi.
Kasmin menolak hal tersebut disebut gratifikasi. Sebab itu adalah kewajiban pembayaran oleh rekanan melalui Dinsos Sulsel. Namun, yang dipertanyakan Inspektorat adalah mengapa biaya tersebut harus dititip melalui Dinsos.
Selama dua hari ini, Kasmin sudah menjalani sidang Majelis Tuntutan Ganti Rugi (MTGR) di Pemprov Sulsel.
Menurut pengakuan Kasmin, ia telah menyampaikan fakta saat sidang. Bukti dokumen yang dibutuhkan juga sudah disertakan.
Baca Juga: Tengku Zul Bongkar Sosok Madam Terlibat Korupsi Bansos COVID-19, Siapa?
"Bahkan ada kelebihan anggaran senilai Rp 95 juta lebih yang telah dikembalikan melalui bendahara. Itu sisa dari biaya posko, pengurangan penawaran harga, biaya operasional dan biaya posko yang tidak habis. Dinsos tidak mau memanipulasi," tegasnya.
Kepala Inspektorat Sulsel, Sri Wahyuni hingga kini enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan, karena masih ditangani APIP, kerugian negara harus dikembalikan ke kas daerah.
Namun Sri tak menjelaskan berapa uang yang harus dikembalikan Kasmin ke kas daerah. Ia berdalih, LHP adalah rahasia negara.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Innalillahi Diogo Jota Tewas Dalam Kecelakaan Mobil Maut
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain!
-
Serangan Israel di Gaza Renggut Nyawa Direktur RS Indonesia, Militer Zionis Incar Tenaga Medis
-
6 Rekomendasi HP Murah 1 Jutaan dengan RAM 8 GB, Kamera Terbaik 50 MP!
Terkini
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu
-
Polisi Sebut Korban Tewas di Bulukumba Perakit Bom
-
SPMB Jalur Calo? Dinas Pendidikan Makassar Beri Jawaban Tegas
-
Produktivitas Klaster Susu Ponorogo Meningkat Berkat Dukungan BRI
-
Bom Ikan Meledak Tewaskan Pemilik Rumah di Bulukumba