BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Sebabkan Gempa di Sulawesi Tenggara

Aktivitas sesar aktif menyebabkan gempa bumi di dua wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara

Muhammad Yunus
Minggu, 07 Desember 2025 | 13:22 WIB
BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Sebabkan Gempa di Sulawesi Tenggara
Ilustrasi: Lokasi gempa tektonik bermagnitudo 7,1 di wilayah Talaud Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (21/1) pukul 19.23 WIB / [Foto Istimewa]
Baca 10 detik
  • BMKG melaporkan gempa tektonik M 3,1 terjadi di Kendari dan Konawe Selatan, Sultra, Minggu (7/12) pukul 02.25 Wita.
  • Gempa dangkal ini berpusat di darat 43 km Timur Laut Konsel, disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
  • Dampaknya dirasakan skala III MMI di Kendari dan II-III MMI di Konsel tanpa potensi tsunami.

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan aktivitas sesar aktif menyebabkan gempa bumi di dua wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala BBMKG Wilayah IV Irwan Slamet saat dihubungi di Kendari, Minggu (7/12) mengatakan bahwa gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 3,1 tersebut mengguncang wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra, pada pukul 2.25 Wita.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 3,1," kata Irwan Slamet.

Dengan melihat episenter, menurut dia, gempa bumi itu terletak pada koordinat 4.03 Lintang Selatan (LS), 122.43 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 43 kilometer Timur Laut Konawe Selatan, pada kedalaman 5 kilometer.

Baca Juga:BMKG Rilis Daftar 10 Daerah di Sulsel Terancam Banjir Bandang dan Longsor

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," ujarnya.

Irwan Slamet mengungkapkan bahwa berdasarkan estimasi peta guncangan dan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di wilayah Kota Kendari dengan skala III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah, serta getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Sedangkan di Konsel dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ungkap Irwan Slamet.

Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Baca Juga:11 Wilayah Sulawesi Utara Berpotensi Cuaca Ekstrem hingga 5 Desember

Irwan Slamet menyampaikan bahwa hingga pukul 03.30 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak