Ini Penyebab Gempa Dua Kabupaten di Sulawesi Tenggara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kendari menyebut aktivitas sesar aktif

Muhammad Yunus
Senin, 01 Desember 2025 | 18:08 WIB
Ini Penyebab Gempa Dua Kabupaten di Sulawesi Tenggara
Ilustrasi: Peta titik gempa bumi kekuatan magnitudo 5,1 di Kolaka Timur [ANTARA/HO-BMKG Kendari]
Baca 10 detik
  • BMKG Kendari menyatakan gempa M3,2 Kolaka dan M2,7 Kolaka Timur terjadi akibat aktivitas sesar aktif.
  • Gempa pertama pukul 08.36 Wita di utara Kolaka, gempa kedua pukul 03.42 Wita di barat daya Kolaka Timur.
  • Kedua gempa dangkal tersebut tidak dirasakan warga, sehingga belum ada laporan dampak kerusakan yang diterima BMKG.

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kendari menyebut aktivitas sesar aktif.

Menyebabkan terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 3.2 di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan magnitudo 2,7.

Staf operasional BMKG Stasiun Geofisika Kendari Ermita Sari saat dihubungi di Kendari, Minggu (30/11) mengatakan gempa bumi tersebut terjadi sekitar pukul 08.36 Wita.

Terletak pada koordinat 3,92 derajat Lintang Selatan (LS) dan 121,57 derajat Bujur Timur (BT), atau tepatnya 15 kilometer utara Kolaka.

Baca Juga:Waspada! Lebih dari Setengah Bencana di Sultra Disebabkan Dua Hal Ini

Sedangkan di Kolaka Timur terjadi sekitar pukul 03.42 Wita yang terletak pada koordinat 4,07 derajat LS dan 121,79 derajat BT atau 17 kilometer barat daya Kolaka Timur.

"Gempanya memang ada, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat. Dan hingga saat ini belum ada masyarakat yang melapor," kata Ermita.

Ermita menyebutkan jenis dan mekanisme tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter yang terjadi di wilayah Utara Kolaka dan barat daya Kolaka Timur.

Dia menyampaikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Juga:Pencuri Motor yang Beraksi di 150 TKP Ditangkap di Morowali

"Kami tidak menerima laporan yang masuk sejauh ini, karena tidak ada masyarakat yang melapor merasakan gempa bumi tersebut," ujarnya.

Ermita mengungkapkan pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini