Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen

Manajemen PSM Makassar akhirnya buka suara soal polemik keterlambatan gaji

Muhammad Yunus
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 18:56 WIB
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
Pemain PSM Makassar saat dijamu oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Kisruh pembayaran gaji salah satu alasan pelatih PSM mundur
  • Manajemen mengakui masih ada tunggakan pembayaran kepada staf dan pemain
  • Manajemen tidak mau menjelaskan secara rinci berapa besar tunggakan

SuaraSulsel.id - Manajemen PSM Makassar akhirnya buka suara. Soal polemik keterlambatan gaji pemain dan pelatih yang sempat mencuat ke publik.

Manajer PSM, Muhammad Nur Fajri mengakui masih ada tunggakan pembayaran kepada staf dan pemain.

"Di pemain hanya terlambat satu bulan," ujar Fajri, Jumat, 3 Oktober 2025.

Meski begitu, Fajri tidak menjelaskan secara rinci berapa besar tunggakan tersebut. Termasuk klaim tunggakan gaji lima bulan yang sempat diungkapkan eks pelatih, Bernardo Tavares.

Baca Juga:Lengkap! Ucapan Emosional Perpisahan Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares

Kisruh pembayaran gaji ini disebut menjadi salah satu alasan pelatih asal Portugal itu memutuskan mundur dari kursi pelatih Juku Eja.

Tavares diketahui secara resmi mengumumkan perpisahan dengan PSM Makassar melalui unggahan di media sosial Instagram pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.

Lima Bulan Belum Dibayar

Sebelumnya, Tavares mengaku sudah lima bulan belum menerima gaji dari manajemen.

Hingga kini pihak klub belum memberikan tanggapan resmi terkait keabsahan klaim tersebut.

Baca Juga:Bernardo Tavares Pamit! Kisah Cinta dan Sakit Hati di PSM Makassar Berakhir Karena Hal Ini

"Alasannya adalah persoalan pembayaran gaji. Situasi ini saya hadapi sepanjang tiga setengah tahun melatih, tapi kini sudah tidak bisa lagi dipertahankan," tulis Tavares dalam pernyataan terbuka.

Manajemen PSM juga belum memberi keterangan resmi mengenai alasan di balik mundurnya Tavares.

Dalam unggahan panjangnya, Tavares menuliskan rasa terima kasih sekaligus kesedihannya meninggalkan klub yang disebutnya tertua di Indonesia dengan sejarah hampir 110 tahun.

Ia mengaku, musim lalu dirinya sempat diyakinkan oleh manajemen mengenai stabilitas finansial klub untuk musim 2025/2026. Bahkan ia menolak beberapa tawaran dari klub lain demi bertahan di Makassar.

Namun, kondisi sulit tetap dihadapi. Mulai dari larangan FIFA merekrut pemain baru, reputasi buruk soal pembayaran, hingga minimnya fasilitas.

"Meski penuh keterbatasan, kami tetap berhasil membangun tim kompetitif yang kini bernilai tinggi di Transfermarkt," ungkap Tavares.

Pelatih berusia 44 tahun itu juga menegaskan bahwa keputusannya mundur diambil pada masa jeda internasional agar klub punya waktu mencari pelatih baru sebelum laga lanjutan Liga 1 pada 19 Oktober mendatang.

Meski hubungannya dengan manajemen berakhir pahit, Tavares menegaskan bahwa dirinya tetap bangga dengan pencapaian yang diraih bersama PSM.

Di bawah asuhannya, PSM berhasil menorehkan sejarah sebagai juara Liga Indonesia 2022/23 setelah penantian 23 tahun.

Selain itu, Juku Eja juga tampil hingga final Piala AFC Zona ASEAN 2022/23, mencatat 10 poin di fase grup Piala AFC 2023/24, hingga melaju ke semifinal ASEAN Club Championship 2024/25.

"Selama tiga tahun terakhir, PSM adalah klub Indonesia dengan penampilan internasional terbaik, meski selalu bermain di luar Sulawesi," ucapnya.

Ia menambahkan, PSM juga berhasil melahirkan skuad muda yang berkontribusi besar bagi tim nasional, baik di level junior maupun senior.

"Saya pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan kebanggaan. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya," kata Tavares.

Kabar mundurnya Tavares mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk mantan manajer PSM, Munafri Arifuddin. Meski tak lagi berada dalam struktur manajemen, ia berharap polemik ini segera diselesaikan.

"Saya berharap mudah-mudahan dia masih bisa bertahan di PSM," ujar Appi, sapaan akrabnya.

Appi juga menilai Tavares punya kontribusi besar bagi kebangkitan Yuran Fernandes dan kawan-kawan dalam tiga tahun terakhir, meski dengan segala keterbatasan.

Beberapa tahun ini, PSM memang sedang menghadapi tantangan berat.

Bukan hanya dalam urusan teknis di lapangan, tetapi juga dalam menjaga stabilitas finansial dan kepercayaan para pemain.

Kehilangan Tavares dipastikan menjadi pukulan tersendiri mengingat sang pelatih telah membawa klub meraih berbagai pencapaian penting. Tak hanya di liga dalam negeri tapi juga internasional.

Menjelang jadwal kompetisi yang padat, manajemen pun dituntut segera menemukan pengganti sepadan.

Sekaligus menyelesaikan tunggakan gaji agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini