Sinergi dan Transfer Pengetahuan
Munafri juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk melibatkan perguruan tinggi di bidang arsitektur, teknik sipil, dan tata kota.
“Kami ingin ada transfer pengetahuan dan pemantauan independen, supaya pembangunan stadion ini benar-benar sesuai best practice,” imbuhnya.
Tak hanya soal stadion, Pemkot Makassar juga menyiapkan kawasan komersial dan UMKM di sekitar stadion agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Baca Juga:Jembatan Barombong Terancam Mandek! Wali Kota Makassar Desak Pembebasan Lahan Dipercepat
“Kami berharap Stadion Untia tak hanya jadi simbol, tapi juga motor penggerak ekonomi, budaya, dan kebanggaan warga Makassar,” tegas Munafri.
Belajar dari Pengalaman Jakpro
Dalam kunjungan ini, Direktur Proyek Jakpro, Iwan Takwin, memaparkan sejarah dan peran PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD yang mengelola proyek strategis seperti JIS, revitalisasi kawasan Monas, hingga sistem utilitas kota.
Iwan menekankan dua peran utama Jakpro: sebagai badan usaha pelayanan publik sekaligus sebagai entitas bisnis yang harus tetap kompetitif.
“Penugasan seperti JIS ini adalah mandat strategis dari Pemprov DKI Jakarta,” jelasnya.
Baca Juga:Makassar Bakal Punya Stadion Megah! Rp500 Miliar Digelontorkan, Kapan Rampung?
Di akhir sesi, tim infrastruktur Jakpro memaparkan proses teknis dan strategi pembangunan JIS, memberi gambaran menyeluruh bagi Pemkot Makassar untuk menyusun perencanaan Stadion Untia.
Dengan langkah konkret ini, Pemkot Makassar semakin serius menghadirkan stadion berstandar internasional—yang tak hanya memajukan olahraga, tapi juga membuka peluang ekonomi baru di Kota Daeng.