Selain itu, satu mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2024 yang berinisial CAI diketahui menjadi salah satu joki yang menggantikan peserta ujian.
"(CAI) ini memang pintar. IPK-nya cukup bagus," tambah Ilyas.
Ilyas menjelaskan, salah satu kendala dalam penyelidikan awal adalah komputer yang sudah disusupi aplikasi masih digunakan untuk pelaksanaan UTBK selanjutnya.
Namun, kini pihaknya telah memberikan akses penuh kepada tim siber kepolisian untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga:Aldi Monyet Penembak Polisi dan Pria Pembakar Rumah di Makassar Ditangkap
"Setelah UTBK selesai, seluruh komputer yang digunakan akan diperiksa. Karena dari pengakuan pelaku, ada tujuh komputer yang telah dipasangi aplikasi. Sementara ini, dua unit sudah terkonfirmasi," jelasnya.
Bahkan, pihak kampus mengantongi bukti kuat berupa rekaman CCTV yang menunjukkan ada oknum IT masuk ke ruangan ujian tengah malam dan sempat mencoba menghapus aplikasi setelah kasus ini terungkap.
Bukti tersebut kini telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Ada bukti CCTV menunjukkan tim IT kami masuk tengah malam ke ruangan dan sempat mau hapus itu aplikasi saat kasus ini sudah ketahuan. Tapi mau dihapus pun akan ketahuan," jelasnya.
Terkait calon mahasiswa yang menggunakan jasa joki, Unhas memastikan mereka tidak akan diluluskan. Nomor peserta yang terlibat telah dicatat dan dibekukan.
Baca Juga:Sindikat Joki di Unhas Libatkan Bimbel dan Orang Dalam IT
"Kami pastikan, peserta yang terbukti menggunakan jasa joki tidak akan diluluskan. Termasuk yang digantikan oleh CAI. Identitas dan nomor ujiannya sudah kami pegang," tegas Ilyas.