Sejak saat itu, 24 April tak lagi menjadi tanggal biasa di kalender akademik UMI. Setiap tahun, mahasiswa menggelar refleksi untuk mengenang para korban dan semangat perjuangannya.
Mereka menggelar long march dari pemakaman Panaikkang, ke kampus UMI sebagai bentuk duka cita.
Peristiwa itu juga tercatat sebagai salah satu pemicu gelombang konsolidasi gerakan mahasiswa nasional.
Amarah dari UMI menginspirasi munculnya aliansi-aliansi serupa di kampus-kampus lain di Indonesia, menjelang keruntuhan Orde Baru dua tahun kemudian.
Baca Juga:Bos Kosmetik Berbahaya di Makassar Dituntut 4 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Tanggal 24 April hingga kini dikenang sebagai momentum berdarah dalam sejarah gerakan mahasiswa Makassar, yang dikenal dengan nama "Amarah".
Kontributor : Lorensia Clara Tambing