Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan

Pihak puskesmas membantah keterangan keluarga pasien

Muhammad Yunus
Minggu, 20 April 2025 | 09:06 WIB
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
UPT Puskesmas Pangala' Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, diduga menolak menjemput pasien lansia yang kritis [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kisah pilu dialami seorang warga bernama Simon Tappa (96) di Desa Ampang Batu, Kecamatan Rinding Allo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Ia ditolak dijemput ambulans Puskesmas setempat saat sedang sakit kritis hingga akhirnya meninggal dunia pada Selasa, 15 April 2025 lalu.

Pihak keluarga, Fitri, mengatakan, awalnya, kakeknya mengalami sakit parah. Korban muntah darah sehingga harus mendapatkan pertolongan pertama.

Karena jarak rumahnya dengan Puskesmas Pangala' cukup jauh, hujan, dan keadaan sudah malam hari, keluarga menghubungi puskesmas agar pasien bisa dijemput menggunakan ambulans.

Baca Juga:"Toleransi Menyentuh Hati: Kisah Dai di Toraja Utara Buktikan Indahnya Keberagaman"

Namun, pihak Puskesmas meminta keluarga agar pasien ditandu saja. Alasannya karena jalanan menuju ke rumah pasien susah dilewati kendaraan.

"Kami minta kalau faktor jalanan, apa bisa dijemput sampai di jalan bagus saja. Maksudnya supaya tidak terlalu jauh (menandu). Tapi kata orang Puskesmas tandu saja," keluhnya, Jumat, 18 April 2025.

Ia mengaku kondisi jalan di desanya memang rusak sekitar 2 kilo meter. Namun jalanan masih bisa dilalui oleh roda empat 4x4.

"Mobil Puskesmas itu jenis offroad 4x4," bebernya.

Pasien kemudian terpaksa ditandu secara bergantian oleh warga setempat dalam keadaan gelap sejauh 6 km ke puskesmas.

Baca Juga:Warga Makassar Wajib Tahu! Puskesmas Hilangkan Rawat Inap dan Layanan Infus Pasien

Namun, pasien dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah ditangani di puskesmas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini