Tembok yang Membelah Semangat Unhas

Saya yakin, Prof. Amiruddin menangis lihat ini

Muhammad Yunus
Senin, 14 April 2025 | 13:52 WIB
Tembok yang Membelah Semangat Unhas
Muhammad Ashry Sallatu, dosen FISIP Unhas [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Pribadi]

“Saya yakin, Prof. Amiruddin menangis lihat ini.”

Filosofi Tanpa Sekat

Pada 10 September 1956, Universitas Hasanuddin resmi berdiri sebagai universitas mandiri, lewat SK Menteri Pendidikan.

Tanggal ini pun kemudian jadi Hari Jadi Unhas setiap tahunnya.

Baca Juga:Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh

Nama "Hasanuddin" diambil dari Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional asal Gowa, yang dikenal gagah berani melawan penjajahan Belanda.

Filosofinya keberanian, kemandirian, dan keteguhan.

Awalnya, kampus Unhas berada di tengah kota Makassar, di daerah Baraya. Tapi karena jumlah mahasiswa makin banyak, dan ruang makin sempit, maka pada 1981, Unhas pindah ke kampus baru di Tamalanrea.

Kampus Tamalanrea ini luas banget, sekitar 220 hektar, dan jadi salah satu kampus terluas di Indonesia.

Nah, kampus inilah yang dibangun dengan filosofi tanpa sekat antar fakultas. Seperti yang sering dikenang oleh para dosen dan alumni.

Baca Juga:Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini