Masjid Tua di Makassar Ini Tak Punya Jemaah Perempuan, Kok Bisa?

Masjid As-Said didirikan tahun 1907 oleh para habib keturunan Arab dari Yaman dan Hadramaut

Muhammad Yunus
Kamis, 06 Maret 2025 | 16:02 WIB
Masjid Tua di Makassar Ini Tak Punya Jemaah Perempuan, Kok Bisa?
Suasana masjid Arab di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang tak punya jemaah perempuan [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Ali menceritakan, perubahan lingkungan dan zaman tidak mempengaruhi tradisi masjid tersebut. Masjid Arab tetap berdiri tegak di lingkungan yang didominasi masyarakat Tionghoa.

Ya, lokasi pecinan ini diketahui pusat perdagangan global sejak tahun 1864 dan 1907.

Masjid Arab yang berada di antara permukiman padat itu jadi satu saksi bisu sejarah kemasyhuran aktivitas perdagangan di Makassar.

"Dan yang tersisa dari jejak komunitas Arab di sini hanya masjid ini," sebutnya.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Wilayah Makassar, Parepare, dan Palopo Kamis 6 Maret 2025

Pemerintah telah menetapkan masjid ini sebagai benda cagar budaya. Masjid yang kini dikelola Yayasan Assa'id Makassar itu memiliki luas 18x22 meter persegi di atas tanah seluas 23x70 meter.

Kapasitasnya bisa mencapai 750 orang. Dari sisi eksterior dan interior, tidak ada yang menonjol dari masjid ini. Hanya saja ada bagian yang sengaja dibangun sebagai latar belakang filosofi bangunan.

Seperti dua pohon kurma rindang yang tak jauh dari gerbang. Walau sudah ditanam 10 tahun, pohon ini tak pernah berbuah.

"Selalu berbunga tapi tak pernah berbuah," sebutnya.

Pengurus masjid Arab, Ali Abdullah, di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang tak punya jemaah perempuan [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]
Pengurus masjid Arab, Ali Abdullah, di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang tak punya jemaah perempuan [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Kawanan merpati juga terlihat beterbangan di pelataran masjid. Pemandangan ini menciptakan suasana yang mengingatkan pada Masjidil Haram di Mekkah.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Kota Makassar dan Sekitarnya, Rabu 5 Maret 2025

"Pintunya yang besar ada 9 buah di sisi depan, kanan dan kiri. Angka 9 itu angka tertinggi, angka ganjil. Sesuatu yang ganjil Allah SWT paling suka. Misalnya jumlah rakaat witir yang ada 3 rakaat," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini