Kondisi Terkini Lalu Lintas Makassar-Maros: Masih Lumpuh Total

Arus banjir sangat tinggi dan deras sehingga tidak bisa dilalui kendaraan

Muhammad Yunus
Rabu, 12 Februari 2025 | 10:57 WIB
Kondisi Terkini Lalu Lintas Makassar-Maros: Masih Lumpuh Total
Kemacetan di jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Rabu 12 Februari 2025. Akibat banjir menutupi jalan raya. Pengemudi pun terpaksa tidur di jalan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Intensitas hujan pada Selasa, 11 Februari 2025 sore membuat kabupaten Maros dan Kota Makassar mengalami banjir. Lalu lintas pun lumpuh total.

Di kabupaten Maros, ketinggian air mencapai 1 meter lebih. Sejumlah warga dan pengendara melaporkan bahwa arus banjir sangat tinggi dan deras sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Seperti yang terjadi di simpang 5 bandara. Lajur kendaraan baik di atas ataupun di terowongan tidak bisa bergerak sama sekali.

Dari video yang beredar di media sosial, beberapa pengemudi bahkan terpaksa tidur di trotoar karena arus lalu lintas mengalami stagnan.

Baca Juga:Ayah dan Ibu di Makassar Jadi Tersangka Penyiksaan Anak

"Mereka dari semalam bermalam di atas kendaraan bahkan ada yang tidur di pinggir jalan," ucap warga.

Kasat Lantas Polres Maros Iptu Kamaluddin mengatakan ketinggian air di kabupaten Maros sekarang ini masih di atas pinggang orang dewasa. Hal tersebut membuat jalur poros Makassar-Makassar belum bisa dilalui sama sekali.

"Sampai saat ini kendaraan belum bisa melintasi titik genangan air yang ada di depan kantor Bupati dan depan Grand Mall," katanya, Rabu, 12 Februari 2025.

Ia mengatakan hingga kini, arus lalu lintas dari Maros menuju Makassar masih lumpuh total. Begitu pun dari arah sebaliknya.

Kamaluddin mengimbau bagi pengendara yang hendak menuju Maros dari arah Makassar ataupun sebaliknya agar sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Baca Juga:Jasa Penggalian Kuburan di Makassar Gratis atau Berbayar? Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup

"Sebaiknya ditunda dulu perjalanannya sampai debit air turun," sebutnya.

Tak hanya di kabupaten Maros, banjir juga menggenangi sebagian wilayah di kota Makassar membuat lalu lintas lumpuh.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, banjir menggenangi lima kecamatan. Yakni Kecamatan Tamalanrea, Tallo, Panakkukang, Manggala dan Biringkanaya. Ada 888 jiwa yang terpaksa diungsikan ke 16 titik.

Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, hujan intensitas lebat disertai angin kencang masih akan melanda wilayah Sulawesi Selatan.

Kondisi ini dimulai pada Rabu, 12 hingga 14 Februari 2025 mendatang. Selain angin, hujan juga disertai dengan petir.

Wilayah yang diprediksi akan mengalami dampaknya adalah Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa dan Takalar.

BMKG mengimbau masyarakat Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk selama tiga hari ke depan.

Pemerintah daerah juga perlu untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Kami juga mengimbau agar wilayah tersebut mewaspadai adanya banjir atau longsor," kata Kepala BMKG Makassar, Irwan Slamet.

Selain hujan deras dan angin kencang, BMKG juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan genangan air, jalanan licin, hingga pohon tumbang.

Di wilayah perairan, gelombang tinggi hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di selat Makassar bagian Selatan dan perairan Parepare.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini