Tak hanya di kabupaten Maros, banjir juga menggenangi sebagian wilayah di kota Makassar membuat lalu lintas lumpuh.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, banjir menggenangi lima kecamatan. Yakni Kecamatan Tamalanrea, Tallo, Panakkukang, Manggala dan Biringkanaya. Ada 888 jiwa yang terpaksa diungsikan ke 16 titik.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, hujan intensitas lebat disertai angin kencang masih akan melanda wilayah Sulawesi Selatan.
Kondisi ini dimulai pada Rabu, 12 hingga 14 Februari 2025 mendatang. Selain angin, hujan juga disertai dengan petir.
Baca Juga:Ayah dan Ibu di Makassar Jadi Tersangka Penyiksaan Anak
Wilayah yang diprediksi akan mengalami dampaknya adalah Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa dan Takalar.
BMKG mengimbau masyarakat Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk selama tiga hari ke depan.
Pemerintah daerah juga perlu untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Kami juga mengimbau agar wilayah tersebut mewaspadai adanya banjir atau longsor," kata Kepala BMKG Makassar, Irwan Slamet.
Selain hujan deras dan angin kencang, BMKG juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan genangan air, jalanan licin, hingga pohon tumbang.
Baca Juga:Jasa Penggalian Kuburan di Makassar Gratis atau Berbayar? Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup
Di wilayah perairan, gelombang tinggi hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di selat Makassar bagian Selatan dan perairan Parepare.