SuaraSulsel.id - Seorang oknum dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan diduga terlibat pembuatan dan pengedaran uang palsu hingga miliaran rupiah. Identitasnya saat ini masih dirahasiakan polisi.
Dosen tersebut diketahui masih berstatus aktif. Pria yang diduga Kepala Perpustakaan UIN ini menjadikan ruangan tersembunyi di kampus II, Kabupaten Gowa sebagai tempat percetakan uang palsu.
AI dan dua pegawai lainnya sudah diamankan Satreskrim Polres Gowa. Ketiganya sedang dalam pemeriksaan.
Rektor UIN Alauddin Profesor Hamdan Jumhannis, melalui Humasnya Andi Jamaluddin mengaku tak ingin dikaitkan dengan pemberitaan yang beredar. Menurutnya, pelaku yang ditangkap adalah murni oknum.
Baca Juga:Manajer Sales PT Makassar Tene Diperiksa Kasus Impor Gula Tom Lembong
Ia juga menegaskan informasi yang menyebar di media masih sekadar desas-desus. Pihak UIN hingga kini belum mendapat informasi resmi dari kepolisian.
"Polisi juga belum mengeluarkan penyataan terhadap detail kasus ini dan belum ada penyampaian resmi ke pihak kampus," ucapnya.
Pihak UIN masih menunggu penyampaian resmi dari polisi. Dan apabila jika betul terjadi pelanggaran hukum, Rektor menegaskan akan memberi sanksi tegas.
"Kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan," ucapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar yang dikonfirmasi soal kasus ini enggan berkomentar. Ia mengaku keterangan resmi akan dirilis oleh Polda Sulsel.
Baca Juga:"Butuh Uang, Mau Berapa?" Chat Mesum Mahasiswa Makassar Bikin Resah, Korban Lapor ke Medsos
"Nanti dirilis di Polda," jawabnya singkat.
- 1
- 2