Seni Tertua Dunia Ada di Sulawesi, Lukisan Gua Berusia 51.200 Tahun Guncang Dunia

Peneliti menemukan lukisan cadas tertua dunia ada di gua kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Kamis, 04 Juli 2024 | 15:30 WIB
Seni Tertua Dunia Ada di Sulawesi, Lukisan Gua Berusia 51.200 Tahun Guncang Dunia
Tim peneliti di gua kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan menemukan lukisan cadas tertua dunia di gua tersebut [SuaraSulsel.id/Dokumentasi BRIN]

"Hasil yang kami peroleh ini sangat mengejutkan karena belum ada karya seni dari zaman Es Eropa yang terkenal yang umurnya mendekati umur lukisan gua Sulawesi ini, walau ada pengecualian pada beberapa temuan kontroversial di Spanyol. Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia yang umurnya melampaui 50.000 tahun," kata Adhi.

Ia menambahkan tim penelitian juga melakukan pertanggalan ulang pada kandungan kalsium karbonat yang melapisi lukisan gua di situs Leang Bulu' Sipong 4 di Maros Pangkep.

Lukisan gua ini menampilkan adegan sosok yang diinterpretasikan sebagai therianthropes atau setengah manusia, setengah hewan yang sedang berburu babi rusa dan anoa.

"Lukisan gua ini sebelumnya sudah pernah diteliti dengan hasil pertanggalan setidaknya 44.000 tahun yang lalu. Melalui metode terbaru, hasil yang didapatkan juga cukup mengesankan karena seni hias tersebut berumur 4.000 tahun lebih tua, yaitu sekitar 48.000 tahun," kata Adhi.

Baca Juga:34 Persen Wanita di Sulsel Mengalami Obesitas, Apa Penyebabnya?

Penemuan oleh Adhi dan tim Griffith University ini mengindikasikan bahwa lukisan gua yang bersifat naratif merupakan bagian penting dalam budaya seni manusia awal Indonesia pada masa itu.

"Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi," jelasnya.

Profesor Adam Brumm dari Griffith's Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE) yang turut serta dalam penelitian ini menambahkan bahwa seni hias gua dari Leang Karampuang dan Leang Bulu' Sipong 4 memberikan pemahaman baru terhadap signifikansi budaya bercerita dalam kaitannya dengan sejarah seni.

"Perlu diingat bahwa lukisan cadas tertua yang kami temukan di Sulawesi ini terdiri atas beberapa adegan yang bisa dikenali dengan mudah, yaitu penggambaran interaksi manusia dan hewan yang bisa ditafsirkan bahwa seniman pembuatnya berusaha untuk berkomunikasi secara naratif," lanjut Profesor Adam.

Profesor Brumm juga menyatakan bahwa ini merupakan sebuah penemuan mutakhir karena pandangan akademis selama ini menunjukkan bahwa lukisan gua figurative awal hanya terdiri atas panel individual tanpa memperlihatkan adegan yang jelas. Kemunculan representasi gambar yang memiliki cerita baru muncul kemudian dalam seni hias Eropa.

Baca Juga:Politik Uang di Pilkada Sulawesi Selatan Jadi Masalah Utama

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini