Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Apresiasi Film Cyberbullying

Neira mengalami tekanan psikologis, menarik diri dari lingkungan sosial, dan kehilangan semangat hidup

Muhammad Yunus
Kamis, 24 Juli 2025 | 19:40 WIB
Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Apresiasi Film Cyberbullying
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi, menyatakan dukungan penuhnya terhadap film edukatif berjudul Cyberbullying.

Film yang mengangkat isu perundungan digital di kalangan anak-anak dan remaja.

Film Cyberbullying dibintangi oleh Amanda, Tiel, Flyn, Makka, Habibi, Rajwa, serta sejumlah aktor cilik lainnya dari Kota Makassar.

Film di bawah arahan sutradara Rusmin Nuryadin ini dijadwalkan tayang di bioskop dalam waktu dekat ini.

Baca Juga:Angin Segar untuk Ribuan Pegawai PPPK Sulsel: Gaji Aman Terkendali Hingga 2029

“Melalui film edukasi seperti ini, saya berharap masyarakat, orangtua, guru, dan terutama anak-anak dapat semakin sadar akan bahaya cyberbullying, serta bersama-sama mari kita menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan generasi muda kita,” ujar Fatmawati, Kamis 24 Juli 2025.

Mantan wakil wali kota Makassar ini juga menyampaikan apresiasi atas peluncuran film tersebut.

“Selamat dan sukses untuk film Cyberbullying. Semoga membawa manfaat nyata bagi anak-anak kita,” katanya.

Film ini mengisahkan Neira (13 tahun), siswi kelas dua SMP yang dikenal sebagai panutan di sekolah.

Hidupnya yang tampak sempurna berubah drastis setelah video konfrontasinya dengan teman sekolah menjadi viral.

Baca Juga:Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi

Neira mengalami tekanan psikologis, menarik diri dari lingkungan sosial, dan kehilangan semangat hidup.

Keluarganya kemudian memutuskan untuk mengirim Neira tinggal bersama kakeknya.

Di lingkungan baru ini, Neira menemukan kembali harapan dan membangun nilai hidup yang lebih kuat: religiusitas, kemandirian, nasionalisme, dan semangat gotong royong.

Bersama teman-teman barunya, Neira membangun taman baca dan tempat latihan Spelling Bee bagi anak-anak kurang mampu.

Puncaknya, ia kembali ke sekolah lamanya untuk mengikuti lomba Spelling Bee dan berhasil menorehkan prestasi, sekaligus menutup luka masa lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini