SuaraSulsel.id - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan kru kapal KM Mulya Abadi GT 171 yang mengalami patah kemudi di perairan utara Flores, Nusa Tenggara Timur.
Insiden ini pertama kali dilaporkan pada 25 Juli 2025 oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere.
Saat itu, KM Mulya Abadi tengah berlayar dari Pulau Jinato, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Riung, Kabupaten Ngada, NTT.
Tim SAR gabungan langsung bergerak cepat dengan mengerahkan kapal KN SAR Puntadewa 250 menuju lokasi kejadian.
Baca Juga:Kenalan Yuk Sama Unhas Explorer 2, Kapal Riset Baru Unhas Siap Jelajahi Lautan
Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 09.00 WITA (26/07), KN SAR Puntadewa 250 berhasil menemukan KM Mulya Abadi beserta delapan kru yang berada dalam kondisi selamat.
Sebelumnya, posisi terakhir kapal diketahui berkat laporan dari sebuah kapal tanker asal Australia yang kebetulan melintas di sekitar perairan tersebut.
Informasi ini kemudian diteruskan kepada Basarnas untuk ditindaklanjuti oleh tim SAR.
Setelah berhasil dievakuasi, delapan kru KM Mulya Abadi langsung mendapatkan pemeriksaan kondisi kesehatan.
Sementara itu, kapal yang mengalami patah kemudi ditowing oleh dua kapal dari agen pelayaran menuju Pelabuhan Riung, Kabupaten Ngada, NTT.
Baca Juga:Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung
Proses penarikan kapal tetap dalam pengawasan ketat tim SAR gabungan hingga tiba dengan selamat di pelabuhan tujuan.
Berkat koordinasi cepat dan kerja sama berbagai pihak, proses evakuasi dapat berjalan lancar tanpa korban jiwa.
Basarnas pun mengingatkan para nahkoda dan operator kapal untuk selalu memeriksa kelayakan armada sebelum berlayar, terutama saat melintasi perairan terbuka yang rawan kondisi cuaca ekstrem.
Dengan kejadian ini, diharapkan seluruh pihak semakin waspada demi keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.