SuaraSulsel.id - Dua penumpang jadi korban terbakarnya Kapal Motor KM Umsini di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Mereka adalah Siti Aisyah (55 tahun) dan Kewa (22 tahun).
Kapolres Pelabuhan AKBP Yudhi Frianto mengatakan dua korban saat ini tengah dirawat di rumah sakit TNI Angkatan Laut.
Siti disebut pingsan karena sesak nafas. Sementara Kewa memilih melompat dari atas kapal karena panik.
Baca Juga:Garis Polisi Dipasang di KM Umsini Agar Steril Dari Penumpang
"Dua korban mengalami luka dan tidak ada yang meninggal dunia," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu, 9 Juni 2024.
Kata Yudhi, pihaknya saat ini fokus untuk mengamankan barang penumpang yang masih ada di kapal.
Sementara untuk penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Yudhi mengatakan penyebabnya sedang diselidiki oleh pihak PT Pelni dan KNKT.
"Kami masih menunggu dari Pelni dan KNKT untuk mengecek," ucapnya.
Kapal Motor Umsini diketahui terbakar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 9 Juni 2024, dini hari.
Baca Juga:PT Pelni Ungkap Bagian KM Umsini yang Terbakar, Tim Khusus Dibentuk
Kepala Kesekretariatan PT Pelni Evan Eryanto mengatakan sumber api pertama kali diketahui pukul 04.20 Wita. Titik api diduga berasal dari percikan api di motor bantu yang berada di kamar mesin.
"ABK kapal dengan cepat berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam CO2 yang tersedia di atas kapal, dan saat yang bersamaan menurunkan penumpang ke dermaga," kata Evan.
Di saat bersamaan pemadam kebakaran Kota Makassar juga menurunkan 13 unit mobil pemadam di dermaga saat insiden terjadi.
Ia mengatakan saat kejadian, di atas kapal ada 1.677 orang penumpang. Mereka akan menuju Surabaya, Jakarta dan Kijang.
"Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.03 Wita. Kami menginformasi tidak ada korban jiwa pada kejadian ini," jelasnya.
Evan menambahkan, penumpang saat ini masih berada di Pelabuhan Soekarno Hatta. Mereka yang hendak melanjutkan perjalanan akan diangkut menggunakan kapal Pelni lainnya yang akan melalui Makassar.
"Untuk penumpang tujuan Surabaya dan Kijang akan diangkut menggunakan KM Labobar pada Selasa, 11 Juni sementara penumpang lanjutan ke Jakarta akan dibawa KM Dorolonda di hari yang sama. Seluruhnya berangkat dari Makassar," tambah Evan.
Sementara, dampak dan penyebab kebakaran sendiri akan segera dilakukan pemeriksaan setelah proses pendinginan selesai.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang atas kejadian ini. Kebutuhan penumpang lanjutan selama menunggu kapal akan kami penuhi," ucapnya.
Sementara, salah satu penumpang bernama Hendrik mengatakan saat kejadian, mereka sedang tertidur. Namun tiba-tiba terdengar bunyi ledakan.
Karena panik, kata Hendrik, ribuan penumpang berebut di pintu keluar. Bahkan ada yang nekat melompat.
"Saya minta ke petugas agar yang diprioritaskan turun itu anak-anak dan orang tua, tapi orang berebut sampai ada yang lompat itu," ujarnya saat dihubungi.
Ia mengatakan kebakaran terjadi di sekitar Dek 6 dan 7. Mereka juga sempat mendengar bunyi sirine yang membuat penumpang semakin panik.
"Ya panik, tapi ada petugas yang tuntun kita untuk keluar. Puji Tuhan kita bisa turun ke daratan dengan aman," jelasnya.
Kata Hendrik, ia dan dua orang anaknya hendak Surabaya. Saat ini mereka masih menunggu pemberangkatan dari pihak Pelni.
"Masih tunggu kapal ini. Kita masih istrahat di ruang tunggu pelabuhan," jelasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing