SuaraSulsel.id - Meski keterangan pihak Kepolisian menyatakan Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas akibat bunuh diri, namun sejumlah kejanggalan ditemukan saat wartawan menelusuri asal mula mengapa dan kenapa korban berada di Jakarta.
Dari informasi yang diperoleh 15 unit kamera CCTV dan monitor CCTV yang terpasang di lokasi kejadian dalam kondisi mati dan tidak aktif.
Di TKP ikut pula ditemukan sepucuk senjata api yang diduga milik korban jenis HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm, dengan masa berlaku tanggal 01 Juli 2023 s/d 02 Juli 2024. Senjata jenis pistol tersebut ditemukan di kolong kursi supir, tepatnya di kaki kanan korban.
Jasad Brigadir RAT pertama kali ditemukan Bobbi Adi Marta Anggota Yonif 210 dan seorang karyawan bernama Mario Fransisco Pardosi.
Pengakuan saksi, saat itu melihat mobil Alphard warna hitam Nopol B 1544 QH mengalami kontak dengan Mobil jenis Lexus warna Putih Nopol AD-1-JKW yang saat itu terparkir di garasi.
Saksi melihat korban sudah tidak sadar dan di kepala sebelah kanan sudah berdarah yang diduga terkena tembakan.
Pun, terkait siapa dan siapa pemilik kendaraan mewah jenis Alphard, pihak Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Santer beredar, Brigadir RAT mengawal seorang pengusaha yang bergerak di bidang tambang dan investasi.
Keterangan pihak Kepolisian Jakarta Selatan, Brigadir RAT sedang dalam cuti dan saat kejadian akan mengunjungi kerabatnya di Mampang Prapatan.
Baca Juga:Meninggal Dengan Luka Tembak, Ini Kalimat Terakhir Brigadir Ridhal Ali Tomi ke Istri
Korban Dikenal Baik
Tetangga mengenal Brigadir Ridhal Ali Tomi sebagai sosok yang baik. Korban sering bergaul dan rajin beribadah.
"Tidak ada gelagat yang mencurigakan mengarah ke bunuh diri, " kata warga inisial I kepada wartawan di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Sabtu 27 April 2024.
Brigadir RAT meninggal dunia di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Sosoknya dikenal baik dan suka bergaul dengan warga sekitarnya.
Hal tersebut berdasarkan kesaksian yang diperoleh dari tetangganya yang tinggal di depan rumahnya berinisial I.
"Awalnya tidak ada yang tahu, setelah itu baru dengar sedikit-sedikit ada pembunuhan, ada yang bunuh diri aja gitu," katanya.
Saksi I yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pasang gigi palsu ini menjelaskan terakhir kali bertemu korban seminggu sebelum kejadian.
"Seminggu kemarin tuh sampai jam 2.00 WIB malam ngobrol di sini," katanya.