Tim SAR Cari Masyarakat yang Tertinggal di Pesisir Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Untuk dibawa ke tempat yang lebih aman dari material erupsi Gunung Ruang

Muhammad Yunus
Kamis, 18 April 2024 | 12:45 WIB
Tim SAR Cari Masyarakat yang Tertinggal di Pesisir Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Kondisi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM BIMASENA yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu (18/4/2024) [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Basarnas]

SuaraSulsel.id - Tim kantor pencarian dan pertolongan (SAR) Manado kembali menyusuri wilayah pesisir Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, untuk mencari dan mengevakuasi masyarakat yang masih tertinggal. Untuk dibawa ke tempat yang lebih aman dari material erupsi Gunung Ruang.

"Proses penyisiran tersebut sedang dilakukan mulai hari ini oleh puluhan personel menggunakan perahu karet dan diiringi oleh KM Bimasena," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Manado Jandry Paendong, Kamis 18 April 2024.

Menurut dia, wilayah jangkauan penyisiran meliputi kawasan pesisir laut di Kepulauan Sitaro antara lain mulai dari wilayah Punpente, Tulusan, Mohonsawang hingga Lamanggo Biaro.

Penyisiran dilakukan karena pihaknya mendapati Rabu (17/4) malam hingga Kamis dini hari masih ada sejumlah warga yang tertahan di wilayah tersebut. Karena keterbatasan jarak pandang akibat tebalnya material letusan Gunung Ruang.

Baca Juga:Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara

"Masyarakat malam tadi melakukan evakuasi mandiri, tapi mereka tidak tahu kemana arahnya, akibat letusan material batu kerikil yang jatuh. Perkiraan kami mereka tertinggal, jadi evakuasi kembali jangan sampai masyarakat terdampak serius," ujarnya.

Ia menyatakan seluruh warga yang ada termasuk yang bermukim pada radius lebih dari lima kilometer harus diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman seperti di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara.

Berdasarkan pantauan Jandry dan timnya, material letusan mulai dari debu, batu kerikil, memancar jauh ke segala arah, bahkan di luar jarak aman yang diprakirakan oleh para ahli geologi, kemudian peningkatan status Gunung Ruang menjadi Level IV atau Awas menjadi dasar diberlakukan evakuasi itu.

"Kondisi cuaca mudah-mudahan kondusif terus karena juga akan menjadi faktor yang mendukung kegiatan SAR ini," ucapnya.

Sebelumnya data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.

Baca Juga:Fenomena Alam Kilatan Petir Vulkanik Saat Gunung Ruang Meletus

Erupsi eksplosif itu menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik.

Pada periode 1-17 April 2024 PVMBG mencatat jumlah kegempaan di Gunung Ruang sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam, 569 kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sejak Selasa (16/4) - Rabu (17/4) ada sebanyak 272 keluarga atau sebanyak 828 jiwa warga Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, yang sudah dievakuasi menggunakan kapal laut akibat meletusnya Gunung Ruang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini