RSKD Dadi Makassar Siaga, Ruang Super VIP bagi Caleg Depresi Disiapkan

RS menyiapkan 14 psikiatri guna memberikan pelayanan maksimal bagi para calon legislatif yang mengalami depresi

Muhammad Yunus
Selasa, 13 Februari 2024 | 21:13 WIB
RSKD Dadi Makassar Siaga, Ruang Super VIP bagi Caleg Depresi Disiapkan
Ilustrasi: RSKD Dadi Makassar menyiapkan tempat tidur untuk perawatan caleg gagal di 2024 [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Dok.RSKD Dadi]

SuaraSulsel.id - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar menyiapkan 14 psikiatri guna memberikan pelayanan maksimal bagi para calon legislatif yang mengalami depresi pasca Pesta Demokrasi 2024.

"Kita siapkan tenaga profesional dari spesialis psikiatri, di sini ada 14 tenaga profesional," kata Koordinator Humas RSKD Dadi dr Wawan Satriawan di Makassar, Selasa 13 Februari 2024.

Tenaga medis profesional ini akan memberikan pelayanan kepada peserta Pemilu yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti kebanyakan mereka yang telah gagal memenangkan kontetasi politik.

Upaya ini dilakukan RSKD Dadi dengan bercermin pada event serupa di tahun-tahun sebelumnya, yang mana didapati pasien dengan riwayat telah mengikuti pertarungan politik sehingga RSKD milik Pemerintah Provinsi telah siap sejak dini untuk memberikan pelayanan kesehatan kejiwaan untuk mereka.

Baca Juga:Perjuangan Menuju TPS Desa Muara Sampara Kabupaten Konawe, Menyusuri Sungai dengan Perahu Rakit

Pihak managemen RSKD Dadi juga telah menyiapkan empat tipe kelas ruang perawatan bagi calon legislatif yang mengalami gangguan kejiwaan atau depresi akibat gagal pada Pemilu 2024.

Dokter Wawan menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan kamar perawatan mulai dari tipe kelas 1 hingga super VIP. Pada kelas 1 disiapkan empat tempat tidur, kelas 2 ada 12 tempat tidur, kelas 3 ada 24 tempat tidur, sedangkan VIP disiapkan dua kamar dan super VIP dua kamar pula.

"Hampir seratus tempat tidur yang kami siapkan, ini kita kondisikan juga dengan pasien lainnya," kata dr Wawan.

Menurut dr Wawan, pada tahap proses penyembuhan tergantung dari kondisi para pasien sendiri. Namun, paling cepat pasien yang mengalami depresi sembuh setelah mendapatkan perawatan sekitar dua pekan.

"Kalau masa penyembuhannya berbeda beda tergantung dari kondisi pasiennya. Ada juga biasa dirawat dengan jangka waktu dua pekan, ada juga berbulan bulan," kata dia.

Baca Juga:Aliran Air Bersih Warga Pangkep Diputus Karena Perbedaan Pilihan Politik, Kepala Desa Juga Ancam Stop Layani Warga

Sementara terkait biaya perawatan bagi peserta Pemilu, kata Wawan, pembiayaan seperti pasien umumnya.

Sebelumnya, dr Arman Bausat yang masih menjabat sebagai Direktur RSKD Dadi pada 2023 lalu juga telah menyampaikan bahwa potensi stres berat hingga fase depresi memungkinkan terjadi bagi siapa saja, khususnya mereka yang telah melakukan kompetisi dengan modal besar namun hasil yang diperoleh tidak sesuai ekspektasi, seperti pada pemilihan kepala daerah dan caleg.

Ia mengatakan biasanya setelah kontestasi politik, sejumlah caleg harus mendapat perawatan terkait mental mereka di RSKD Dadi.

Terkait data berapa banyak caleg yang dirawat karena gagal, Arman tidak bisa memberikan. Tetapi, ia memastikan bahwa selalu ada pasien caleg setelah pesta demokrasi serentak.

"Mereka sudah korban banyak pada pemilu tapi tidak terpilih, tentu dia akan depresi, tapi ini tergantung mentalnya. Setelah depresi, maka akan tertekan dan masuk pada fase halusinasi," urainya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini