SuaraSulsel.id - Tim pemenangan daerah (TPD) pasangan calon Anies-Muhaimin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD melaporkan Sekretaris Daerah Takalar Muhammad Hasbi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan. Hasbi dilaporkan pada Rabu, 17 Januari 2024.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud di Sulawesi Selatan Udhin Malik mengatakan pihaknya menilai, Hasbi sengaja menggiring narasi di hadapan guru untuk memilih pasangan calon tertentu. Padahal ia sadar soal posisinya sebagai seorang ASN.
"Jadi ini perlu dilakukan tindakan untuk menindaklanjuti bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi. Karena itu setitik puncak dari gunung es terkait pelanggaran netralitas ASN yang kemungkinan sengaja dilakukan," ujarnya saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id.
Sebelumnya, Hasbi mengatakan Presiden RI Joko Widodo menjanjikan akan mengangkat lebih banyak guru jadi CPNS jika Gibran Rakabuming Raka terpilih jadi wakil Presiden. Itu disampaikan saat membuka acara Rembuk Guru yang digelar pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga:Disebut Kampanyekan Gibran Rakabuming, Sekda Takalar: Hanya Bercanda Karena Guru Sedih
Kata Udhin, jika tidak dilaporkan maka akan semakin banyak pelanggaran yang dilakukan oleh ASN. Padahal dalam UU No. 20/2023 sudah ditegaskan ASN tidak boleh berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan lain di luar kepentingan bangsa dan negara, termasuk kepentingan politik.
Udhin juga menilai para guru sangat matang dalam berdemokrasi. Sehingga di video yang beredar, mereka malah tertawa saat Hasbi mengatakan Jokowi akan mengangkat lebih banyak CPNS jika Gibran naik.
"Guru sebagai unsur yang mencerdaskan bangsa sudah matang dalam berdemokrasi. Mereka paham bahwa demokrasi perlu dibangun, bukan karena adanya tekanan pimpinan," sebutnya.
Hal yang sama dikatakan ketua tim hukum TPD AMIN di Sulsel, Tajuddin. Ia mengaku ada upaya dari Sekda Takalar untuk mengkampanyekan anak Presiden.
Olehnya, tim Anies-Muhaimin di Sulawesi Selatan memilih untuk melaporkan Hasbi ke Bawaslu karena ketidaknetralannya. Ini juga bentuk antisipasi untuk ASN lainnya agar tidak melakukan hal serupa.
Baca Juga:Anies Baswedan Bicara Pemekaran di Kabupaten Bone
"Ini harus dicegat untuk menghindari adanya gerakan yang sistematis, terstruktur, dan masif. Sudah kita laporkan dan tentu kita memberi kepercayaan ke Bawaslu untuk menindaklanjuti," ucapnya.
Klarifikasi Sekda Takalar
Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi mengaku tidak bermaksud mengkampanyekan calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat bertemu dengan guru-guru pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu. Ia memaklumi jika pernyataannya mengundang reaksi sejumlah pihak.
Hal tersebut dikatakan Hasbi di depan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Rabu, 17 Januari 2023. Ia mengaku yang terjadi di video itu adalah hal spontan.
"Saya pribadi tidak merasa menggiring apalagi mengajak orang memilih paslon. Itu terjadi spontanitas, hanya sebatas kelakar menghibur audience saja," ungkapnya.
Hasbi mengatakan ia bercanda sebab melihat para guru yang sedang bersedih. Mereka curhat karena sudah lama mengabdi tapi tidak diprioritaskan jadi CPNS.
"Guru-guru bersedih sebab mereka menanyakan bagaimana nasib kami, pak, mereka yang sudah tahunan belum terangkat sementara tidak ada kejelasan nasib. Maka saya menghibur mereka," ucapnya.
"Tenang saja, kan sudah ada Presiden Jokowi mengumumkan akan ada pengangkatan formasi CPNS kurang lebih dua juta. Memang saya menyampaikan kalau anaknya jokowi menang, (tapi) itu untuk berkelakar saja," bebernya.
Hasbi mengaku sadar pernyataannya dikritik banyak pihak termasuk tim paslon lain. Ia juga sudah diperiksa Bawaslu kabupaten Takalar soal videonya yang viral itu.
"Iya, sudah ada tim penelusuran kemarin dan saya sudah dimintai semua keterangan. Hari ini saya masih tinggal di Takalar untuk memenuhi semua panggilan itu," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing