SuaraSulsel.id - Belasan orang dilaporkan tewas dan mengalami luka bakar saat tungku smelter meledak di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023, sekitar pukul 05.3 Wita.
Salah satu korban tewas bernama Zulfikar, warga kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Jenazah korban saat ini berada di klinik PT IMIP untuk dijemput keluarganya.
Fransiskus, salah satu karyawan PT IMIP mengungkapkan Sulfikar tugas shift awal saat kejadian. Mereka sedang memperbaiki alat yang diduga rusak.
Baca Juga:Warga Luwu Utara Jadi Korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali
Namun, tiba-tiba tungku meledak dan api menyembur kemana-mana.
"Dia teman saya, tapi beda divisi. Kejadiannya itu awal shift. Api langsung menyembur dan membesar," jelasnya saat dihubungi SuaraSulsel.id
Saat kejadian, Fransiskus mengaku baru datang menggunakan mobil perusahaan. Dari jauh ia melihat api sudah membumbung tinggi.
Ia juga menyaksikan ada puluhan karyawan terlihat berkerumun untuk menyelamatkan diri. Ada pula korban yang berusaha berjalan sendiri untuk mencari pertolongan.
"Baju dan sebagian tubuhnya sudah terbakar. Ada yang dagingnya sudah meleleh. Maaf, saya sungguh tidak bisa bayangkan," ucapnya.
Baca Juga:Ledakan Tungku Smelter di Morowali, 13 Pekerja Dikabarkan Meninggal Dunia
Para korban tersebut saat ini sudah dievakuasi ke klinik PT IMIP. Kata Fransiskus banyak dari korban merupakan warga Sulawesi Selatan.
"Ada orang Toraja, Luwu sama Enrekang. Ini masih dirawat sambil diassesment di klinik," tuturnya.
Dari data sementara, ada 12 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Tujuh orang pekerja asal Indonesia dan lima orang tenaga kerja asing.
Sementara, ada 39 orang lainnya yang mengalami luka bakar berat dan ringan.
Karyawan Diancam PHK
Fransiskus menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan menutupi kasus ini. Ia mengaku sesaat setelah kejadian, mereka dilarang menyebarkan video kebakaran tersebut.
"Tidak ada nyawa yang sebanding nikel. Kasihan teman-teman kami yang meninggal dengan tragedi mengenaskan seperti ini," ujarnya sambil menangis.
"Kami dapat pemberitahuan siapa yang menyebarkan video kejadian akan diberikan sanksi PHK," katanya lagi.
Dari pesan singkat yang beredar, PT IMIP mengimbau kepada karyawan agar tidak menyebarluaskan kejadian tersebut. Mereka diminta untuk menjaga rahasia perusahaan.
"Mohon kerjasamanya bagi teman-teman yang memiliki video accident di Ferrosilicon ini agar jangan disebarluaskan ke publik karena masih dalam proses investigasi. Karena jika ada kedapatan karyawan yang menyebarluaskan kejadian ini, akan ada sanksi PHK karena melanggar aturan perusahaan yaitu tidak menjaga kerahasiaan perusahaan," demikian pesan singkat dari pihak perusahaan ke karyawan.
Sementara, dalam rilis resmi yang diterima, Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Drdy Kurniawan mengaku pihaknya sedang bekerjasama dengan polisi menginvestigasi kasus ini.
Dari penyelidikan awal diketahui ledakan terjadi di PT ITSS. Penyebabnya diduga karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan yang memicu ledakan.
"Ledakan terjadi saat karyawan sedang memasang plat pada bagian tungku," kata Dedy.
Saat proses perbaikan itulah, kata Dedy terjadi ledakan. Api langsung membesar karena ada banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing