SuaraSulsel.id - Foto palsu mengenai identifikasi pelaku pembunuhan ayah dan anak di Lingkungan Sanggalea, Kecamatan Taroada, Kabupaten Maros, telah menyebar luas di media sosial dan grup-grup WhatsApp.
Kasi Humas Polres Maros, Iptu Duddin, dengan tegas membantah informasi tersebut, menyebutnya sebagai hoaks. Pelaku sebenarnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari Polda dan Polres.
"Dalam proses penyelidikan, tim gabungan baik dari Polda maupun Polres sedang bekerja," ujar Iptu Duddin.
Sebelumnya, dua warga Lingkungan Sanggalea ditemukan tewas dalam kondisi tragis.
Baca Juga:Apa Motif Pembunuhan Ayah dan Anak di Kabupaten Maros, Pelaku Disebut 2 Orang
Makmur (53) dan Abdillah Makmur (27), ayah dan anak, ditemukan bersimbah darah di lantai rumah mereka yang berbentuk ruko. Motif pembunuhan masih menjadi fokus penyelidikan.
Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti dan saksi terkait kejadian tersebut.
"Mohon teman-teman bersabar. Kami sedang bekerja, doakan kami. Kami akan tangkap pelakunya," kata AKBP Awaluddin Amin.
Proses penyelidikan juga dibantu oleh unit Resmob Polda Sulsel untuk memastikan pengungkapan kasus ini.
Motif Pembunuhan Masih Didalami
Baca Juga:Pembunuhan Ayah dan Anak di Maros, Kapolres Maros: Kami Akan Tangkap Pelaku
Terkait motif pembunuhan ayah dan anak di Kabupaten Maros, polisi belum mengetahui secara pasti dan sejauh ini hasil olah TKP masih dalam proses termasuk pemeriksaan saksi-saksi maupun pihak keluarga yang mendengar dan melihat kejadian saat itu.
"Sampai saat ini, terkait seperti apa petunjuk yang didapatkan nanti disampaikan. Kami mohon kepada masyarakat Kabupaten Maros, doakan kami dan para penyidik, kami akan segera menangkap para pelakunya," ucap Kapolres Awaluddin.
Secara terpisah, anak korban berinisial UH (23) yang menjadi saksi mata sempat melihat dan mendengar kejadian tragis itu dan mengatakan diduga pelakunya dua orang.
Kejadian tersebut pada Rabu (6/12) saat masuk subuh hari dengan mendengar ada keributan terjadi di lantai dua rumahnya.
Ia menuturkan sempat mengintip saat kejadian itu dan melihat ayah (Makmur) dan kakaknya (Abdillah) terlibat perkelahian dengan orang lain yang sudah berada dalam rumahnya.
Saat itu, ia sempat mendengar suara ayahnya berteriak dan menyuruhnya untuk tidak turun ke lantai dua.
"Saya dilarang turun, lalu saya masuk ke kamar adikku bersembunyi. Saya telepon tanteku Jumi ada kejadian di rumah, dan tante telpon Polres Maros. Orangnya (terduga pelaku) itu saya lihat sekilas kurus-kurus, pakai celana panjang," tuturnya menceritakan.
Beberapa saat kemudian, pamannya atas nama Udin datang ke rumah, dan saat tiba di lokasi kejadian, tetapi dirinya belum mau turun, nanti setelah orang ramai berdatangan, baru saksi turun dan mendapati ayah dan kakaknya sudah meninggal dunia dengan mengenaskan tergeletak berlumuran darah.
Saat ini lokasi kejadian sudah dipasangi garis polisi untuk keperluan penyelidikan.
Kepolisian bahkan sudah bergerak untuk mengejar para pelakunya yang ciri-cirinya sudah diidentifikasi berdasarkan keterangan saksi-saksi baik anak korban maupun warga sekitar.