Murid SD di Kota Kendari Jadi Korban Penganiayaan Orang Tua Siswa

Korban mengalami pendarahan di kepala

Muhammad Yunus
Selasa, 14 November 2023 | 16:18 WIB
Murid SD di Kota Kendari Jadi Korban Penganiayaan Orang Tua Siswa
Ilustrasi Penganiayaan [Pexels]

SuaraSulsel.id - Seorang murid SDN 27 Kendari, Sulawesi Tenggara, berinisial A, menjadi korban kekerasan oleh orang tua siswa lain, hingga mengalami pendarahan di bagian kepala.

A kemudian dirawat di Rumah Sakit. Namun sang ibu harus menelan pil pahit karena kejadian tersebut tak ditanggung BPJS.

Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, orang tua korban, Ningsi mengungkapkan, kejadian tragis itu terjadi setelah A dihantam ke tembok oleh orang tua siswa berinisial K. Meski sudah didamaikan sebelumnya, K kembali menyerang A di dalam kelas, pada hari Jumat (3/11/2023) lalu.

Guru SDN 27 Kendari berusaha menahan K, tetapi upaya tersebut gagal. A mengeluh sakit kepala, dan setelah beberapa hari, ia mengalami pendarahan, dilarikan ke Puskesmas Kandai, dan kini dirawat di Rumah Sakit Santa Anna.

Baca Juga:Razia Anggota Polri di Tempat Hiburan Malam Kota Kendari

Awalnya, A sedang main-main dengan temannya. Kemudian teman A jatuh. Saat jatuh, ia kemudian bangun dan langsung memukul A pada bagian dada.

"Pas dia pukul dadanya itu, ini anakku dia dorong jatuhlah ini anak. Kemudian sempat didamaikan sama gurunya. Dia langsung datangi anakku, dia pegang kepalanya terus dia hantamkan ke tembok. Pas kejadian itu anakku sudah tidak sadar," tuturnya.

Setelah beberapa hari mengeluh sakit kepala, pada Senin (13/11/2023), A kemudian mengeluarkan darah dari mulut.

"Pas dia ke sekolah tadi, dia keluar lagi darah terus kita bawami di rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, karena mengalami benturan di kepala makanya harus dirawat," ucapnya.

Meskipun A memiliki BPJS Kesehatan, rumah sakit menyatakan bahwa tidak dapat menanggung biaya karena kasusnya termasuk kekerasan.

Baca Juga:Bripda RA Mengaku Jadi Korban Penganiayaan Mantan Kekasih

"Adaji BPJS-nya tapi tidak bisa dipakai karena kekerasan, dia dikasih masuk di umum ini," kata Ningsih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini