Pemprov Sulsel Segera Bayar Utang Rp54 Miliar di APBD Perubahan 2023

Salehuddin menjelaskan upaya pelunasan utang itu sementara berproses

Muhammad Yunus
Kamis, 14 September 2023 | 09:26 WIB
Pemprov Sulsel Segera Bayar Utang Rp54 Miliar di APBD Perubahan 2023
Ilustrasi: Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSulsel.id - Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Sulawesi Selatan buka suara soal polemik utang Rp1,2 triliun lebih yang diduga peninggalan mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Kepala BKAD Sulsel, Salehuddin mengatakan utang Pemprov Sulsel saat ini tersisa Rp54 miliar. Selaras dengan bahasa Ketua Banggar DPRD Sulsel Irwan Hamid.

“Di akhir masa jabatan Pak Andi Sudirman Sulaiman yang belum terbayarkan sebesar Rp54 miliar,” kata Salehuddin, Selasa, 12 September 2023.

Salehuddin menjelaskan upaya pelunasan utang itu sementara berproses, masuk dalam perubahan RKPD dan KUPA PPAS 2023.

Baca Juga:Sofha Marwah Tampil Anggun, Padukan Baju Bodo dan Sarung Lagosi di Pameran Kriyanusa

“Insya Allah siap dibayarkan pada perubahan APBD 2023,” ungkapnya.

Utang Sejak Tahun 2022

BKAD Sulsel juga meluruskan di era Andi Sudirman mendapatkan amanah sebagai Plt Gubernur pada tahun 2021 dan sebagai Gubernur di tahun 2022, tidak pernah mengeluarkan kebijakan untuk berhutang.

"Pada periode 2021-2023, Pemprov Sulsel tidak pernah membuat kebijakan untuk menambah utang," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel, Irwan Hamid juga mengungkap utang Pemprov Sulsel era Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menjabat gubernur tersisa Rp54 miliar dari total Rp 1,2 triliun.

Baca Juga:30 ASN Pemprov Sulsel Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Utang itu disebut telah ada sebelum tahun 2022.

"Tersisa kurang lebih Rp 54 miliar dan akan diselesaikan pada APBD Perubahan," kata Irwan Hamid.

Dia merinci, Pemprov Sulsel awalnya memiliki utang Rp1,8 triliun. Namun ada Rp600 miliar di antaranya tidak masuk hitungan lantaran dianggap sebagai utang jangka panjang, sehingga yang terhitung hanya Rp1,2 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini