SuaraSulsel.id - Salat istikharah merupakan salat sunah yang dilakukan umat Muslim. Ketika ingin meminta petunjuk dari Allah SWT atas suatu pilihan.
Pilihan tersebut bisa tentang pekerjaan, jodoh, pendidikan, dan lain sebagainya. Untuk mengapus kebimbangan seorang hamba.
Perintah untuk mengerjakan salat istikharah untuk meminta petunjuk dari Allah juga dijelaskan oleh Sahabat Nabi, Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu.
Penjelasan ini juga tertuang dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang berbunyi sebagai berikut:
Baca Juga:Niat dan Tata Cara Salat Taubat Memohon Ampunan Allah SWT, Tidak Dianjurkan Dilakukan Berjemaah
Dari Jabir bin Abdullah Ra, berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada kami cara mengerjakan shalat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana Rasulullah mengajarkan kami Surat Alquran. Jika diantara kalian ingin melakukan suatu perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat (istikharah): kemudian membaca doa." (HR. Bukhari).
Berikut bacaan niat dan tata cara shalat istikharah:
Ushollii sunnatal istikharati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya niat sholat istikharah dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
Baca Juga:Waktu Sholat Istikharah Jam Berapa? Ini Panduan Lengkap Shalat dan Doa
Tata Cara
Setelah tahu bacaan niatnya, perhatikan berikut ini tata cara shalat istikahat sesuai ajaran Islam:
1. Membaca niat shalat istikharah
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah.
3. Baca surat Al-fatihah
4. Baca Surat Al-Qur’an, disunnahkan surat panjang.
5. Rukuk
6. I'tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk antara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan rakaat kedua
Untuk surat yang dibaca pada rakaat kedua yaitu Alfatihah dan Al Ikhlas
11. Rukuk
12. I'tidal
13. Sujud pertama
14. Duduk antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam
Melaksanakan shalat kurang lengkap jika belum membaca doa setelah shalat istikharah. Adapun bacaan doa istikharah yaitu sebagai berikut:
Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta'lamu wa laa a'lamu, wa anta 'allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta'lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii 'aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma'aasyi wa 'aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta'lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aqibati amrii (fii 'aajili amri wa aajilih) fash-rifnii 'anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah.
Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."
Kontributor : Maliana