SuaraSulsel.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel PT Vale Indonesia Tbk di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menko Luhut dalam keterangan tertulis Juru Bicara Gubernur Sultra Ilham Q. Moehiddin diterima di Kendari, Senin mengatakan peresmian proyek smelter nikel di Pomala pada Minggu (27/11), merupakan wujud komitmen pemerintah mendukung langkah hilirisasi nikel.
"Proyek ini harus jalan karena proyek ini membangun satu ekosistem, bukan membangun satu proyek. Kita ingin membangun satu ekosistem untuk satu litium baterai yang nanti bisa lari ke mobil listrik, bisa lari ke mana-mana,” katanya.
Menurut Menko Luhut, pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) ini akan menjadi yang terbesar produksinya di dunia.
Baca Juga:Vale Indonesia Bangun Pabrik Produksi Nikel Terbesar Dunia
“HPAL yang terbesar di dunia itu ada di Indonesia dan orang nggak bisa bikin baterai kalau nggak ada HPAL ini. Jadi HPAL ini menjadikan satu ekosistem yang sangat penting buat kita,” ujar dia.
Tidak hanya itu, kinerja perusahaan juga terlihat dari hasil pabrik pengolahan nikel HPAL milik PT. Vale Indonesia Tbk di Morowali Sulawesi Tengah.
Menko Luhut optimis proyek ini akan mendorong produksi HPAL hingga perkembangan Electric Vehicle (EV) di Indonesia karena produksi maupun teknologinya telah berkembang pesat.
"Kenapa saya setuju proyek ini ? Karena saya kenal Chairman Chen ini. Saya bersama-sama dengannya pergi ke Jerman negosiasi dengan BMW dengan VW. Dan dia dikejar-kejar karena punya teknologi yang bagus. Jadi begitu saya dengar dia kawin dengan PT. Vale Indonesia, saya bilang ini adalah pilihan yang tepat,” terang Menko Luhut.
Sementara itu, CEO PT. Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan proyek ini ditargetkan mampu memproduksi 120.000 ton nikel dan 15.000 ton kobalt per tahunnya.
Baca Juga:Luhut Apresiasi Langkah Kolaborasi PPI Dunia Dukung Hilirisasi Industri
“Proyek ini sudah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. Dengan nilai investasi mencapai Rp67,5 triliun dan merupakan pabrik HPAL terbesar," katanya.
Ia memastikan seluruh kegiatan operasi di bawah PT Vale Indonesia merupakan investasi yang bertanggung jawab dan patuh pada prinsip keberlanjutan dengan menggunakan teknologi HPAL yang disediakan oleh Huayou, yang nantinya secara bertahap akan ada beberapa pengalihdayaan kepada tenaga kerja Indonesia.
Dia juga mengatakan akan terus menjadi mitra bagi masyarakat lokal dan memastikan keseimbangan ekonomi, ekologi, dan dampak sosial. Ia juga berharap, dengan dimulainya proyek pembangunan ini akan dapat menyerap tenaga kerja lokal hingga 12.000 orang dari pabrik dan tambang.
Febriany menerangkan pengolahan nikel dilakukan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching atau HPAL. Produk Mix Hydroxide Precipitate (MHP) sendiri, diketahui bisa digunakan sebagai salah satu komponen baterai yang bisa digunakan untuk kendaraan listrik.
Kata dia, blok seluas lebih dari 20.000 hektar ini nantinya terbagi atas tiga bagian yakni area tambang, smelter atau pabrik pengolahan nikel dan port atau pelabuhan di Blok Polamaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan bahwa provinsi tersebut memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah sehingga menjadi salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesia.
- 1
- 2