Enam sekolah di Kecamatan Tamalate Rp1,29 miliar, delapan sekolah di Kecamatan Manggala senilai Rp2,64 miliar, Enam sekolah di Kecamatan Ujung Tanah, Rp1,10 miliar.
Kemudian, sembilan sekolah di Kecamatan Rappocini dengan anggaran Rp1,76 miliar, enam sekolah di Kecamatan Tamalanrea, Rp1,25 miliar, tiga sekolah di Kecamatan Wajo, Rp739 juta.
Untuk Sangkarrang Rp1,04 miliar, Kecamatan Tallo Rp821,8 juta, Kecamatan Panakkukang Rp1,08 miliar, Kecamatan Makassar Rp390,1 juta, Kecamatan Biringkanayya Rp2,68 miliar dan Kecamatan Tallo terkhusus Pulau Lakkang Rp377 juta.
Sudah Disidik Sejak 2022, Tak Ada Penetapan Tersangka
Kasus ini sudah diusut oleh pihak Kejaksaan sejak tahun 2020. Namun hingga kini belum ada penetapan tersangka.
Kepala Cabang Kejari Pelabuhan Makassar Rionov Oktana mengatakan pihaknya sedang menangani pembangunan smart toilet di dua kecamatan. Yakni Ujung Tanah dan Wajo.
"Karena itu masuk di wilayah kerja kami. Kecamatan lain ditangani Kejari," ujar Rionov.
Rionov menjelaskan pihaknya menemukan ada penyelewengan anggaran dan kerugian negara pada pembangunan toilet tersebut. Misalnya pada pengadaan fasilitas yang kemahalan.
"Seperti harga septi tank maupun pintu. Kita indikasi harganya kemahalan. Namun hanya dua, tiga bulan digunakan sudah rusak," bebernya.
Kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan sejak 13 Juni 2022. Rionov mengaku sedang mengumpulkan barang bukti dan mengambil keterangan para saksi untuk penetapan tersangka.