Prajurit TNI Kehabisan Darah Terkena Peluru di Dada

Prajurit TNI tewas ditembak di pegunungan Bintang Papua

Muhammad Yunus
Kamis, 30 Juni 2022 | 07:22 WIB
Prajurit TNI Kehabisan Darah Terkena Peluru di Dada
Dokumentasi prajurit TNI AD menggotong tenaga kesehatan korban penyerangan gerombolan bersenjata usai dievakuasi menggunakan helikopter TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo, Markas Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

SuaraSulsel.id - Prada Beryl Kholif Al Rohman Anggota Peleton III, Kipan A Yonif PR 431/SSP di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang meninggal dunia.

Korban meninggal dunia terkena tembakan di bagian paha dan kehabisan darah.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman membenarkan penembakan tersebut.

Penembakan terjadi pada Rabu 29 Juni 2022, pukul 15.30 WIT dan dinyatakan meningga pukul 17.15 WIT.

Baca Juga:3 Daerah di Jabar Berpotensi Turun Hujan Lokal

Pelaku penembakan diduga Kelompok Separatis Teroris (KST) Lamek Apleki Taplo.

“Korban kena tembak di dada dan meninggal dunia karena kehabisan darah. Korban meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIT,” jelas Herman.

Kata Kapendam, rencana evakuasi masih melihat perkembangan situasi dan akan disampaikan setelah ada kepastian kapan dan dimana evakuasi akan dilakukan.

Baku Tembak Terus Terjadi

Mengutip Antara, baku tembak dengan antara KKB dengan anggota Batalion Infantri Para Raider 431/SSP , Rabu petang (29/6) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menyebabkan seorang prajurit meninggal.

Baca Juga:Seorang Prajurit TNI Gugur Dalam Baku Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua

"Memang benar ada laporan terkait meninggalnya anggota Batalion Infantri PR 431/SSP, yaitu Prajurit Dua Beryl Kholif Al Rohman, di Kiwirok," kata Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Jo Sihombing.

Kontak senjata antara personel TNI dengan kelompok bersenjata Papua sudah kerap terjadi, di antaranya pada 26 Maret 2022. Saat itu kelompok bersenjata menyerang Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenyam, Nduga.

Sehingga satu perwira pertama Korps Marinir TNI AL, Letnan Dua Marinir Mohamad Iqbal, gugur. Adapun sembilan anggotanya yang lain luka berat dan ringan.

Menjelang akhir 2021, Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, memberi pernyataan kepada pers bahwa dia akan mengevaluasi berbagai hal tentang aktivitas TNI di banyak wilayah Tanah Air. Ia dilantik menjadi panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada 17 November 2021.

Perkasa menyatakan dia ingin TNI memperlakukan Papua Barat sebagaimana provinsi lain di Indonesia.

"Saya akan lakukan evaluasi, lakukan perubahan dalam hal bagaimana kita beraktivitas, bukan hanya di Papua, tapi juga di seluruh wilayah NKRI," kata dia, dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Walau begitu, baku tembak antara tentara dengan kelompok bersenjata terjadi juga, di antaranya di Distrik Sugapa, Intan Jaya, penembakan Kantor Polsek Sugapa, Intan Jaya, serta penembakan di Kabupaten Yahukimo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini