Leher dan Tangan Bayi Baru Lahir Penuh Jahitan Seperti Disambung Kembali, Begini Penjelasan Dokter Rumah Sakit

Kasus bayi baru lahir yang penuh jahitan di Bulukumba, Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Jum'at, 13 Mei 2022 | 07:10 WIB
Leher dan Tangan Bayi Baru Lahir Penuh Jahitan Seperti Disambung Kembali, Begini Penjelasan Dokter Rumah Sakit
Ilustrasi : boneka bayi (Quesnel TV)

SuaraSulsel.id - Kasus bayi baru lahir yang penuh jahitan di bagian tangan dan leher membuat syok atau terpukul orang tua bayi.

Dokter mengeluarkan bayinya secara normal dalam kondisi meninggal dunia. Namun, kondisi bayi bikin keluarga terpukul alias syok.

"Leher dan lengannya banyak jahitan. Kayak terlilit di leher. Kondisinya kayak putus tapi dijahit untuk satukan kembali," ungkap pihak keluarga.

Dokter yang melakukan penangangan kepada pasien, dr Asniar Siri mengatakan, pasien dirujuk dari Puskesmas Bontobangun. Bukan untuk tindakan persalinan. Karena indikasinya tidak ada. Karena usia kandungan baru 36 minggu.

Baca Juga:Ibu di Bulukumba Terguncang Lihat Tangan dan Leher Bayi Baru Lahir Penuh Jahitan, Seperti Terputus Kemudian Disatukan

Jadwal persalinan ibu bayi juga diperkirakan bulan depan. Ia dirujuk ke rumah sakit bukan untuk bersalin.

"Tidak ada tanda-tanda emergensi saat masuk IGD. Maka dilakukan observasi tanda-tanda vital melalui perawatan di kamar bersalin," ungkapnya, Kamis, 12 Mei 2022.

Kata Asniar, dokter jaga juga siaga 24 jam di IGD. Walaupun memang tak ada dokter spesialis saat kejadian.

Dalam perkembangannya, lanjut Asniar, kondisi bayi mengalami kasus Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) setelah dipastikan melalui USG pada malam Senin. Adapun jahitan di leher dan lengan pasca dikeluarkan demi untuk melihat jasad bayi lebih utuh secara manusiawi.

Kata Asniar, penanganan sudah sesuai prosedur. Termasuk ketika diputuskan mengeluarkan bayi melalui kelahiran normal setelah bayi sudah divonis meninggal dalam rahim.

Baca Juga:Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Joana dan Jovalin Berhasil, KSAD Dudung Terharu

"Untuk menyelamatkan ibu bayi dilakukan persalinan normal karena lebih beresiko jika melalui tindakan operasi sesar. Bisa terjadi infeksi dari hasil operasi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini