Terkendala Kondisi Cuaca, Hilal Tidak Muncul di Makassar

Humas Kementerian Agama di Sulsel Mawardy mengatakan pemantauan hilal masih terus dilakukan di rooftop gedung GTC. Tim pemantau sedikit kesulitan karena kondisi cuaca.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 01 April 2022 | 17:52 WIB
Terkendala Kondisi Cuaca, Hilal Tidak Muncul di Makassar
Tim dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Makassar dan Kementerian Agama tidak melihat kemunculan hilal, Jumat (1/4/2022). [Foto : Suara.com/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Pemantauan hilal di kota Makassar masih terus dilakukan. Hingga pukul 18.00 wita, tim dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Makassar dan Kementerian Agama tidak melihat kemunculan hilal.

Humas Kementerian Agama di Sulsel Mawardy mengatakan pemantauan hilal masih terus dilakukan di rooftop gedung GTC. Tim pemantau sedikit kesulitan karena kondisi cuaca.

"Tapi hingga sekarang tidak ada muncul. Hanya satu derajat, itu sama saja tidak kelihatan," ujar Mawardy. Jumat, 1 April 2022.

Hingga terbenamnya matahari, tim pemantau belum melihat hilal dengan jelas. Mawardi mengaku ketinggian hilal hanya 1,4 derajat.

"Normalnya kan harus tiga derajat sesuai kesepakatan. Tadi terakhir hanya 1,4 derajat," jelasnya.

Ia mengaku kondisi cuaca turut mengganggu pemantauan. Awan juga gelap sehingga turut mempengaruhi.

Karena tak kunjung terpantau, pihaknya menunggu laporan dari 101 titik pantauan di daerah lain. Namun hasil pantauan sudah dilaporkan ke Kementerian Agama bahwa hilal tidak muncul di Makassar.

"Kita tunggu dari 101 titik di daerah lain. Kalau ada muncul berarti akan disidangkan. Untuk Makassar tidak ada," jelasnya.

Jika pemantauan di daerah lain juga tidak muncul, maka kemungkinan besar jadwal puasa akan diundur.

"Nanti ada perhitungan hisab. Tapi ini masih tunggu sidang hisbat dulu nanti penetapannya disitu," tukasnya.

Sebelumnya, Muhammadiyah dan jemaah An Nadzir memperkirakan puasa akan jatuh pada tanggal 2 April 2022.

Dari perhitungan jemaah An Nadzir, pergantian bulan dihitung dari pantauan bulan purnama mulai dari tanggal 14,15,16, 17 bulan syakhban. Lalu, pada tanggal 29 masehi diperkirakan akan terjadi pergantian bulan.

Menurut pengamatan mereka, tanggal Hijriah tak pernah sampai pada 30 hari. Sesuai penanggalan masehi, hanya ada 29 hari sekian. Pada saat pergantian bulan itulah, 1 ramadan jatuh.

Dari hasil pemantauan sementara, akan ada pergantian bulan pada hari Jumat, 1 April siang. Sehingga puasa penuh akan jatuh di hari sabtu tanggal 2 April.

Begitupun dengan Muhammadiyah. Mereka sudah menetapkan 1 ramadan 2022 pada Sabtu, esok.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini