Warga Selayar Korban Gempa Bumi Masih Bertahan di Pengungsian

Usai gempa bumi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur

Muhammad Yunus
Kamis, 16 Desember 2021 | 17:26 WIB
Warga Selayar Korban Gempa Bumi Masih Bertahan di Pengungsian
Dampak gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa 14 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengatakan sebagian warga terdampak gempa di Kecamatan Pasilambena, masih bertahan di lokasi pengungsian. Usai gempa bumi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12).

"Untuk informasi saat ini, kita belum tahu, apakah mereka sudah kembali ke rumah masing masing atau belum. Tapi, kabar beredar sebagai besar (warga) di sana masih ada di lokasi pengungsian," kata Kepala BPBD Selayar, Ahmad Ansar saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 16 Desember 2021.

Ia menuturkan, ada dua wilayah kecamatan paling terdampak pascagempa NTT yang terasa di Selayar, yakni di Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Namun demikian, lokasi administratif Kecamatan Pasilambena lokasinya berada di daerah pulau terluar Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Kalau warga di Pasilambena sudah mengungsi sejak hari pertama gempa, mereka evakuasi diri menyelamatkan diri masing-masing," tuturnya.

Baca Juga:Ngeri! Begini Penampakan Kepulauan Selayar Sulsel usai Digoyang Gempa

Mengenai data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, ia menjelaskan, sifatnya sementara, dan bisa saja berkembang, ada penambahan atau berkurang masyarakat yang masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

"Data 3.900-an pengungsi itu belum riil. Data tersebut saat hari pertama pascagempa. Saat ini tim BPBD terus mendata kembali korban, mengingat saat kejadian gempa tersebut, semua orang sibuk mengumpulkan informasi.

Data BNPB yang dirilis tersebut, sebanyak 3.900 jiwa, dengan 17 titik pengungsian. Rincian, 2.200 jiwa di Mintu'u, Puncak Majapahit 250 jiwa, Langundi 50 jiwa. Enam titik pengungsian di Lambego berjumlah 900 jiwa, tiga titik di Lawaru sebanyak 500 jiwa serta 30 titik pengungsian di Pasimaranu.

Saat ditanyakan berapa jumlah pasti pengungsi, kata dia, belum difinalkan datanya. Sebab, untuk meminimalisir kesimpangsiuran data korban terdampak, sejauh ini pihaknya terus memutakhirkan data termasuk berkoordinasi dengan pihak Polsek setempat untuk memastikan data pengungsi.

"Saat ini masih proses pendataan, jangan sampai simpang siur lagi datanya. Kalau soal data riil, nanti kita sampaikan kembali setelah didata ulang, termasuk lokasi-lokasinya terdampak serta korbannya," ujar Ansar.

Baca Juga:Gempa Bumi Terjadi di Selatan Jawa Timur, Sejumlah Bangunan di Jember Dikabarkan Rusak

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan, dampak getaran gempa di NTT di Selayar, terdapat empat kecamatan, seperti di Kecamatan Takabonerate, Pasilambena, Passimasunggu dan Pasimarannu. Namun paling parah dilaporkan di Kecamatan Pasilambena serta Pasimarannu.

Untuk bantuan pengiriman logistik baik korban terdampak, kata Sudirman, telah menginstruksikan tim segara menyalurkan bantuan, baik itu tim medis, dapur umum, dan tim evakuasi ke lokasi terdampak. Pengiriman bantuan dikirim secara bertahap melalui kapal, mengingat kapasitas ruang kapal juga terbatas. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini