Wakil Presiden Ma'ruf Amin Tertarik Dengan Kerajinan Kayu Langka Pulau Yamdena Maluku

Pameran usaha mikro, kecil dan menengah di Ambon

Muhammad Yunus
Rabu, 13 Oktober 2021 | 18:45 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin Tertarik Dengan Kerajinan Kayu Langka Pulau Yamdena Maluku
Wakil Presiden Ma'aruf Amin (kanan) berdialog dengan Bupati Kepulauan Tanimbar, Maluku, Petrus Fatlolon saat meninjau pameran pemberdayaan masyarakat Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) di Ambon, Maluku, Rabu (13/10/2021) [SuaraSulsel.id / Antara]

SuaraSulsel.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau pameran usaha mikro, kecil dan menengah di Ambon, tertarik dengan kerajinan miniatur kapal yang terbuat dari kayu torem, kayu langka asal Pulau Yamdena di Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Ini (miniatur kapal) terbuat dari kayu apa? bagus sekali kerajinannya," ujar Wapres yang didampingi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki saat melihat kerajinan enam kapal kayu di stan Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada pameran yang berlangsung di Lobi Kantor Gubernur Maluku tersebut.

Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon kemudian menjelaskan bahwa miniatur kapal itu terbuat dari kayu Torem (Manilkara kanosiensis) yang hanya tumbuh dan hidup di hutan Pulau Yamdena.

Wapres menilai kerajinan miniatur kapal tersebut bernilai seni tinggi karena dibuat secara manual melalui tangan-tangan para perajin dari Pulau Yamdena.

Baca Juga:7 Anggota Polisi di Maluku Utara Dipecat

"Ini (miniatur perahu layar) kalau dijual atau diekspor ke luar negeri pasti laku keras dan mahal harganya, apalagi bahannya berasal dari kayu langka," tegas Wapres Maruf Amin, Rabu 13 Oktober 2021.

Ia meminta Bupati Petrus untuk membicarakan peluang pemasaran dan ekspor ke luar negeri dengan Menkop dan UKM Teten Masduki.

Petrus Fatlolon menyatakan saat ini kerajinan miniatur kapal atau perahu layar dari kayu torem, masih diproduksi dalam jumlah terbatas dan hanya dipasarkan kepada para tamu yang berkunjung ke kabupaten berbatasan dengan Timor Leste itu.

"Di dunia pohon torem hanya ada di dua tempat yakni di Brazil dan di Indonesia hanya ada di Pulau Yamdena," katanya.

Menurutnya, pohon langka berjenis kayu keras itu sudah hidup ratusan tahun lalu, bahkan ada yang berdiameter lebih dari dua meter. Selain untuk membuat miniatur perahu atau kapal dan patung, juga cocok dijadikan meja kayu berukir antik, karena kayunya sangat keras dan tidak mudah rusak atau termakan usia.

Kendati tidak dapat merinci populasi pohon torem, namun Bupati menyatakan masih terdapat jutaan pohon di Pulau Yamdena, dan jika dibuat kerajinan mampu bertahan ratusan tahun.

Baca Juga:Tekuk Maluku Utara 3-1, Jawa Barat Melaju ke Babak 6 Besar PON 2021

Kerajinan miniatur perahu di Kepulauan Tanimbar tidak hanya dibuat dari kayu torem, tetapi juga banyak diproduksi dengan bahan baku kayu arang atau eboni oleh perajin di Desa Tumbur.

Bupati kemudian memberikan miniatur kapal layar sepanjang satu meter kepada Wapres bersama dengan kain tenun terbaik dari daerah itu dan buku tentang Kepulauan Tanimbar.

Petrus menyatakan pihaknya akan mendorong para perajin untuk memproduksi kerajinan dari kayu torem secara masal untuk memenuhi peluang dan permintaan pasar yang semakin meningkat.

Ditambahkan, proses pembuatan satu miniatur kapal atau perahu layar, maupun patung butuh waktu cukup lama karena butuh ketelitian dan tingkat kesulitannya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini