Sejarah Kerajaan Makassar, Kejayaan, dan Keruntuhan

Pada mulanya, penyebaran agama Islam dari Jawa ke Makassar tidak banyak membawa hasil

Bangun Santoso
Selasa, 12 Oktober 2021 | 11:14 WIB
Sejarah Kerajaan Makassar, Kejayaan, dan Keruntuhan
ILustrasi suasana Kota Makassar (indonesiad.com)

Kejayaan dan Keruntuhan

Sultan Alauddin meninggal dunia lalu digantikan Muhammad Said dan berganti ke Sultan Hasanuddin. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar mengalami kejayaannya. Kerajaan yang berhasil dikuasai Makasar di Sulawesi Selatan adalah Lawu, Wajo, Soppeng, dan Bone.

Sultan Hasanuddin berniat menguasai jalur perdagangan Indonesia bagian timur sehingga harus menghadapi VOC sebelum menguasai Maluku yang kaya akan lada. Pada 1667 dengan bantuan Raja Bone, Belanda menekan Makassar untuk menyetujui Perjanjian Bongaya. Perjanjian ini berisi 3 kesepakatan, yakni VOC mendapat hak monopoli perdagangan di Makassar, Belanda dapat mendirikan benteng Rotterdam di Makassar, dan Makassar harus melepas kerajaan daerah yang dikuasainya seperti Bone dan Soppeng.

Sepeninggal Hasanuddin, Makassar dipimpin oleh putranya bernama Mapasomba. Sultan ini juga menentang kehadiran Belanda sama seperti sang ayah. Mapasomba pun gigih mengusir Belanda dari Makassar.

Baca Juga:9 Makanan Khas Makassar: Coto Makassar, Konro, Pallumara, Hingga Pallubasa

Sikapnya keras dan tidak mau bekerja sama menjadi alasan Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran. Pasukan Mapasomba dihancurkan dan Mapasomba tidak diketahui nasibnya. Belanda pun berkuasa sepenuhnya atas kesultanan Makassar.

Di samping itu, posisi sebagai pelabuhan singgah membuat Makassar mendukung kebijakan pelayaran dan perdagangan lepas di kawasan timur Nusantara.

Kondisi perdagangan yang lepas ini memicu konflik dengan orang Belanda yang berhasrat memaksa pembatasan pelayaran dan monopoli perdagangan rempah-rempah. Pertikaian dengan Belanda ini menyebabkan keruntuhan Kesultanan Makassar.

Kontributor : Titi Sabanada

Baca Juga:Rekomendasi 10 Oleh-oleh Khas Makassar, Makanan, Kain Tenun hingga Handicarft

Berita Terkait

Minggu kemarin, Bali United tumbang melawan Persebaya Surabaya, dengan skor 1-3 di Stadion GBT Surabaya, (28/5/2023).

serang | 21:15 WIB

Serang Suara - Bali United mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan cedera pada pemain mereka selama pertandingan persahabatan melawan Persebaya Surabaya.

serang | 21:00 WIB

Bali United akan menjajal kekuatan PSM dalam dua leg di laga play-off internal Liga Champions Asia.

bola | 22:38 WIB

Akhir dari era Nadeo di Timnas Indonesia.

joglo | 19:45 WIB

Perkara dugaan tindak pidana korupsi di PDAM Makassar

sulsel | 10:41 WIB

News

Terkini

Anak perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih dirawat di rumah sakit

News | 05:36 WIB

Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan

News | 12:59 WIB

Kasus kekerasan senior di perguruan tinggi kembali terjadi

News | 09:57 WIB

Jalan ini termasuk kategori lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi dengan kondisi rusak berat

News | 09:17 WIB

Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level tiga siaga

News | 09:02 WIB

Kegiatan ini diyakini dapat memberi kesempatan bagi para pegolf junior untuk bersinar.

News | 20:00 WIB

Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 3.1

News | 16:52 WIB

Jemaah haji asal provinsi Papua diberangkatkan ke tanah suci melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin

News | 13:55 WIB

Perkara dugaan tindak pidana korupsi di PDAM Makassar

News | 10:41 WIB

Bazaar kuliner dan fashion terbesar di Kota Makassar

News | 10:29 WIB

Pemerintah butuh waktu lebih panjang untuk menerbitkan aturan baru

News | 16:10 WIB

Santri nekat membakar sekolah hingga tiga kali

News | 14:50 WIB
Tampilkan lebih banyak