Staf Khusus Soroti Praktik Jual Beli Jabatan Kementerian Agama Republik Indonesia

Pembinaan Aparatul Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Minggu, 03 Oktober 2021 | 10:52 WIB
Staf Khusus Soroti Praktik Jual Beli Jabatan Kementerian Agama Republik Indonesia
Ilustrasi : Sidang itsbat Kementerian Agama di Jakarta. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraSulsel.id - Staf Khusus Menteri Agama RI Moh. Nurruzzaman hadir sebagai pemateri dalam kegiatan pembinaan Aparatul Sipil Negara (ASN) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Mengutip Kementerian Agama RI, Nuruzzaman mengawali pemaparannya dengan menyoal tentang gratifikasi.

"Di Kementerian Agama tidak boleh lagi ada transaksi jabatan baik promosi maupun rotasi dan mutasi. Semua ASN memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pejabat eselon 1,2,3 atau 4. Tergantung dedikasi dan kompetensi yang dimilikinya," tegas dia, Jumat 1 Oktober 2021.

Lebih lanjut ia mengulas tentang revitalisasi layanan, dimana diuraikan bahwa Menteri Agama menekankan dua mandatory atau kewajiban yang menjadi bagian dari tupoksi ASN Kementerian Agama, yaitu mandatory keagamaan dan mandatory pendidikan.

Baca Juga:Menteri Agama Singgung Soal Menjaga Keberagaman Beragama: Sing Waras Ojo Ngalah

"Sebagai representasi negara, ASN bertanggung jawab dalam menjaga kualitas pendidikan keagamaan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tupoksinya. Hindari jargon kalo bisa dipersulit kenapa dipermudah. Seharusnya kalau bisa dikerjakan sekarang kenapa harus ditunda nanti," beber Nuruzzaman.

Selain itu, Stafsus yang akrab disapa Gus Nuruzzaman ini menyampaikan keprihatinannya. Dengan adanya stigma yang menjadikan Kementerian Agama dipandang sebelah mata oleh kementerian atau lembaga vertikal lainnya.

"Kementerian kita dicap paling korup, padahal kementerian atau lembaga lain mungkin ada yang lebih parah. Tapi karena ada embel-embel agama yang melekat di kita sehingga menjadi sorotan," kata dia.

Menukil perkataan Gusdur, Nuruzzaman menyebut Kementerian Agama ini seperti pasar, semua hal ada, yang tidak ada adalah agamanya.

"Kemenag urusi mulai lahir sampai matinya seseorang. Nah kalo Kementerian Agama ada semangat agamanya maka pasti ASN-nya maksimal dalam melayani," sebutnya.

Baca Juga:Kementerian Agama Beberkan Sejumlah Hoaks Terkait Ibadah Haji di Indonesia

Kegiatan digelar di Aula Lantai IV Gedung PHU ini dipandu langsung oleh Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni dan diikuti oleh Kabag TU, para Kepala Bidang dan Pembimas, para pejabat eselon empat, serta pelaksana pada bagian Sekretariat Kanwil Kemenag Sulsel.

Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni Khaeroni megutarakan capaian prestasi Kemenag Sulsel dalam hal sertifikasi pengandalian gratifikasi yang diklaim menduduki peringkat tertinggi dari semua Kanwil Kemenag di Indonesia.

"Kemenag Sulsel penyumbang tertinggi dalam sertifikasi pengendalian gratifikasi. Total yang telah tersertikasi adalah 15.420 pegawai. Dan ini tentunya bisa dicapai karena saya tegaskan sertifikasi ini menjadi persyaratan pagi ASN yang mau naik pangkat begitu juga bagi honorer jika masih ingin diperpanjang kontraknya tahun 2022," ucap Khaeroni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini