SuaraSulsel.id - Kristina Sampe Tonapa tidak pernah menyangka akan mengalami nasib nahas. Ia bersama lima rekannya jadi korban keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Senin, 13 September 2021.
Kris adalah warga asal Toraja, Sulawesi Selatan. Ia mengabdi sebagai bidan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
KKB yang diperkirakan berjumlah puluhan orang menyerang Puskesmas Kiwirok dan melukai tenaga kesehatan. Mereka juga membakar fasilitas umum seperti kantor bank dan sekolah.
Kris dan tiga tenaga kesehatan lainnya sempat melarikan diri masuk ke hutan dengan kondisi terluka. Sementara dua orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Baca Juga:Kisah Pilu Nakes Cantik Diserang dan Dilecehkan KKB Papua, Ditemukan Tewas di Jurang
Tim baru menemukan mereka tiga hari setelahnya. Satu orang bernama Gabriela, meninggal dunia karena luka tikaman, dan yang lainnya mengalami luka parah di sekujur tubuh.
Kerabat Kris, Merlin mengatakan Kris ditemukan dalam keadaan selamat, tapi dalam keadaan luka. Saat ini, ia sementara menjalani perawatan di pos pengamanan.
"Puji Tuhan sudah ada kabar, dia sedang dirawat," ujar Angel.
Kris dan tenaga medis lainnya rencananya akan dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Sementara jasad Gabriela baru bisa dievakuasi Kamis, 16 September 2021.
"Keluarga rencana bawa pulang dulu ke Toraja setelah dirawat di Jayapura," tambahnya.
Baca Juga:Ratusan Tenaga Kesehatan di Papua Long March dan Bakar Seribu Lilin
Sementara, Keluarga Angela, Marthin Rinding mengatakan jasad Gabriela akan dimakamkan di Jayapura. Gabriela Meilani juga merupakan orang Toraja.
"Tapi lahir besar di Papua karena orang tuanya PNS. Kerja di sini," ujar Marthen, Jumat, 17 September 2021.
Ia mengatakan Gabriela adalah alumni Poltekes Jayapura. Ia baru lulus tahun lalu dan bertugas di Distrik Kiriwok, tahun ini.
"Almarhumah diterima sebagai nakes di Distrik Kiriwok, Pegunungan Bintang tahun ini. Belum setahun sudah ada kejadian seperti ini," tuturnya.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito sebelumnya mengatakan para nakes ini sempat ditikam. Hal tersebut mengakibatkan salah satu perawat bernama Gabriela meninggal dunia.
Sementara yang dokter dianiaya hingga mengalami patah tulang. Tak hanya menikam, KKB juga disebut melecehkan para nakes perempuan.
Cahyo mengaku masih melakukan pencarian untuk tenaga kesehatan lainnya atas nama Geral. Proses pencarian cukup sulit sebab KKB masih kerap melepaskan tembakan.
"Yang melompat itu ke jurang ada empat. Satu masih dalam pencarian. Tim gabungan turun tapi ditembaki," tukasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing