"Kami sudah diperintahkan, Tim Perhubungan Laut dan Pelni mulai di Minahasa, Bitung, Sorong dan Belawan menyusul Jayapura dan Lampung. Efek dari isoman, seluruh kementerian dan masyarakat berbondong bondong berpartisipasi mensukseskan. Kita harus berterima kasih kepada Pemkot Makassar," kata Direktorat Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kapal isolasi terpadu dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala.
Sehingga mempercepat kesembuhan. Dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran Virus Covid -19. Karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Baca Juga:Teman Bus Siap Layani Makassar
“Upaya penyediaan kapal isoter (isolasi terpadu) ini merupakan bentuk komitmen dukungan kami, sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang meminta Kementerian dan Lembaga untuk bersama-sama membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia,” jelas Budi Karya.
Setelah Makassar, empat kapal PELNI yang akan dijadikan tempat isolasi apung adalah KM. Tatamailau dengan kapasitas 458 bed di Pelabuhan Bitung.
KM Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan, Medan. KM Sirimau dengan kapasitas 460 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong.
Terakhir, KM Tidar dengan kapasitas 929 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura, Papua.
Baca Juga:Pemkot Medan Matangkan Rencana Warga Isolasi Covid-19 di Kapal Pelni