SuaraSulsel.id - Deddy Corbuzier mengumumkan alasannya menghilang selama dua minggu dari aktivitas media sosial. Ternyata Deddy Corbuzier kena Covid-19.
Selama dua minggu Deddy Corbuzier harus dirawat di rumah sakit. Karena hasil CT scan Thorax sudah masuk dalam keadaan berbahaya.
""Dokter bilang ini memburuk. Dari 30 naik ke 60 kondisi CT,"
"Ini momennya badai sitokin," kata Deddy Corbuzier.
Baca Juga:4 Artis Indonesia Punya Anak Difabel Berprestasi, Berhasil Kuliah di Luar Negeri
"Saya agak kaget karena badai sitokin ini membuat orang meninggal. Saat itu saya tidak boleh pulang. Dokter bilang saya kerjanya agresif," ungkap Deddy Corbuzier, Minggu 22 Agustus 2021.
Badai sitokin disebut komplikasi yang dialami pasien COVID-19. Kondisi berbahaya dan harus segera ditangani. Bila dibiarkan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ dan kematian.
Kepada dokter yang merawat di rumah sakit, Deddy Corbuzier mengaku kecewa. Karena selama ini sangat menjaga kesehatan dan menjaga asupan vitamin.
"Kondisi panas, demam, badan sakit semua. Kecewa sekali," kata Deddy Corbuzier.
"Saya sangat tidak menyangka bisa seperti itu. Dengan semua yang saya lakukan bisa seperti itu.
CT berantakan," katanya.
Baca Juga:Sahabat Ungkap Penyebab Deddy Corbuzier Berhenti Podcast dan Media Sosial
Sebelumnya, Deddy Corbuzier membuat publik kebingungan. Karena mendadak nonaktifkan semua media sosialnya. Podcast dan Whatsapp.
Deddy Corbuzier melalui akun media sosial pribadinya mengumumkan. Akan menghentikan sementara aktivitas sosial medianya.
Hari ini Deddy Corbuzier muncul dan memberikan klarifikasi.
"Sakit dan ada kemungkinan besar meninggal," ungkapnya.
Buat teman dan penggemar yang penasaran kenapa selama dua minggu hilang, Deddy Corbuzier mengaku kecewa dan beruntung.
"Saya sakit kena Covid. Saat itu mengurus keluarga yang hampir semua kena Covid-19. Kontak saya dengan mereka terus-terusan. Saya sangat pede dan tetap prokes. Ketika diantigen ternyata positif," ungkap Deddy Corbuzier.