Bencana Hidrometeorologi Basah Landa 3 Kabupaten di Sulawesi Selatan, Satu Meninggal

Bencana hidrometeorologi basah melanda Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Sinjai

Muhammad Yunus
Kamis, 08 Juli 2021 | 15:56 WIB
Bencana Hidrometeorologi Basah Landa 3 Kabupaten di Sulawesi Selatan, Satu Meninggal
Rumah warga di Kabupaten Jeneponto rusak setelah diterjang banjir, Kamis 8 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Basarnas Sulsel]

Laporan berikutnya juga datang dari Pusdalops BPBD Bantaeng, yang mana sebanyak empat kelurahan di Kecamatan Bantaeng, tiga kelurahan di Kecamatan Bissappu dan satu desa di Kecamatan Pajukukang terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air 50 sentimeter.

Dari wilayah yang terdampak tersebut, BPBD Kabupaten Bantaeng mencatat kurang lebih 1.000 rumah yang ditinggali oleh 1.000 KK atau 5000 jiwa terdampak banjir. Jumlah tersebut hingga kini masih dalam proses pendataan.

Rumah warga di Kabupaten Jeneponto rusak setelah diterjang banjir, Kamis 8 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Basarnas Sulsel]
Rumah warga di Kabupaten Jeneponto rusak setelah diterjang banjir, Kamis 8 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Basarnas Sulsel]

Banjir Bantaeng

BPBD Kabupaten Bantaeng telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dibantu unsur TNI dan Polri untuk meringankan beban warga dan melakukan evakuasi para korban yang terdampak.

Baca Juga:Buat UMKM Sulsel, Ini Cara Dapat Bantuan Langsung Tunai Rp 1,2 Juta

Sementara itu, berdasarkan prediksi akumulasi curah hujan tanggal 9-14 Juli 2021 dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah di Sulawesi Selatan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Selain itu, wilayah lain di Pulau Sulawesi seperti Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara juga diprediksi akan mengalami fenomena yang sama hingga lima hari ke depan.

Melihat dari hasil monitoring prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu dalam rangka peningkatan kapasitas, kesiapsiagaan dan mempersiapkan mitigasi bencana.

Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.

Dalam hal ini, kerja sama antar wilayah dapat membantu untuk meningkatkan kesiapsiagaan bersama, baik yang berada di wilayah hulu maupun hilir di suatu kawasan.

Baca Juga:Bikin SKCK di Polda Sulsel, Akan Diantar ke Rumah Pakai Gojek

Masyarakat juga dapat secara mandiri melakukan pengecekan potensi cuaca hingga tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG dan mengetahui tingkat risiko di daerah masing-masing melalui aplikasi InaRISK BNPB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini