Andi Sudirman Ancam Pangkas Pejabat yang Suka Potong Anggaran Pembangunan

Infrastruktur tetap menjadi program prioritas Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman

Muhammad Yunus
Senin, 24 Mei 2021 | 10:46 WIB
Andi Sudirman Ancam Pangkas Pejabat yang Suka Potong Anggaran Pembangunan
Andi Sudirman Sulaiman Plt Gubernur Sulawesi Selatan meninjai ruas jalan di Toraja, Minggu 23 Mei 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Infrastruktur tetap menjadi program prioritas Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Anggaran besar pun tak tanggung-tanggung digelontorkan pemerintah, untuk akses jalan penghubung antar daerah.

Tahun ini, salah satu alokasi terbesar Pemprov Sulsel pada APBD, adalah perbaikan jalan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Rp 250 miliar telah digelontorkan. Agar jalan penghubung antar daerah di kedua wilayah ini bisa mulus.

Kemarin, Andi Sudirman berkunjung ke Toraja Utara dan Tana Toraja. Kunjungan pertamanya ke Rantepao untuk pencanangan penanganan jalan provinsi. Perbaikan akses jalan penghubung antar daerah.

Baginya, kunjungan ke Toraja tidak hanya sekadar datang bertemu keluarga. Tetapi, ada oleh-oleh yang harus dia persembahkan ke masyarakat. Utamanya dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan.

Baca Juga:Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel Mengaku Kembalikan Uang ke KPK

Apalagi, tanah ini sudah sangat dekat baginya. Orang tuanya pernah berjuang sebagai pasukan tempur di Toraja.

Anggaran besar pun digelontorkan untuk Toraja. Untuk pembangunan infrastruktur saja, sudah mencapai Rp 250 miliar. Toraja Utara (Torut), diakuinya mendapat porsi paling besar. Yakni Rp 150 miliar.

Selain itu, kedatangannya ke Toraja, karena telepon dari bupati Torut Yohanis Bassang atau yang akrab disapa Ombas.

Ombas meminta agar akses jalan penghubung di wilayahnya, yakni Rantepao- Sa’dang, segera diaspal. Apalagi, warga sudah siap mengikhlaskan lahannya.

Adik mantan mentan RI, Amran Sulaiman ini memastikan, tak ada pemangkasan untuk proyek infrastruktur. Baik itu jalan, jembatan, hingga irigasi. Kecuali yang bersoal.

Baca Juga:Diduga Terima Suap Ratusan Juta, Pejabat Pemprov Sulsel Terancam Dipecat

Menurutnya, jalan dan jembatan langsung dirasakan oleh masyarakat.
Sehingga jika ada pejabatnya yang berani memangkas anggaran infrastruktur, maka dia juga akan "dipangkas".

"Infrastruktur jalan ini untuk hajat orang banyak Dampaknya dirasakan langsung, merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kalau ada yang berani pangkas, saya pangkas duluan," ujarnya.

Andi Sudirman juga menegaskan, tak suka mengumbar janji. Cukup bekerja dan masyarakat akan melihat hasilnya. Apalagi untuk Toraja, yang memang diistimewakan. Bukan sekarang saja, bahkan dari dulu saat dirinya masih bersama gubernur.

Baginya pengembangan infrastruktur utamanya untuk wisata, sudah menjadi programnya bersama Nurdin Abdullah sejak awal. Makanya visi-misi itu, terus dia pegang.

Ini, kata dia, juga menegaskan jika pemerintah harus bergerak ke depan.
Kata dia, di Sulsel tak boleh ada yang mengatakan dirinya anak tiri.

"Saya disini. Saya memimpin di sini dan menegaskan kalau salah silahkan tegur. Tugas saya memastikan pembangunan berkeadilan, mana yang penting dan harus dikerjakan," tegasnya.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri ada program yang harus beralih ke 2022 nanti. Tetapi, pihaknya melihat mana yang prioritas. Apalagi dalam kondisi pandemi kemudian pada awal tahun ada utang yang harus dituntaskan secara cepat.

"Kalau yang sekarang kita kerjakan, kondisinya memang harus dibenahi lebih cepat. Sehingga tidak menjadi masalah yang lebih parah. Karena kalau kita biarkan aspalnya bolong-bolong, akan rusak lebih besar," tambahnya.

Andi Sudirman yang didampingi Wakil Bupati Toraja Utara Frederik V Palimbong, dan Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin juga memantau salah satu jalan yang dikerjakan oleh pemprov. Yakni di Jalan poros Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk.

Ruas ini, dikerjakan sepanjang 11 kilometer lebih dengan lebar 6 meter. Jalan yang menghubungkan Luwu tersebut, memang baru diserahkan oleh pemprov tahun lalu. Saat berkunjung ke area itu, kondisi jalan memang belum teraspal secara menyeluruh.

Masih berupa pengerasan jalan. Ada juga yang sudah diaspal tetapi tahap penyempurnaan. Kondisi jalan memang tampak berdebu. Beberapa titik masih berlubang. Akan tetapi, semua masalh dalam tahapan pengerjaan.

Jika ruas ini tuntas, maka jarak antara Rantepao-dan Palopo juga kian singkat. Dulunya mencapai 2 jam. Namun kalau tuntas bisa 45 menit.

Pemprov Sulsel, kata dia, terus berupaya untuk menyelesaikan infrastruktur jalan Provinsi di daerah, yang diperkirakan akan memakan anggaran sekitar Rp 400 Miliar.
Kemantapan jalan sekitar 70 persen.

"Kita terus genjot dan tingkatkan kemampuan kita. Tahun depan kita akselerasi lagi untuk jalan yang menghubungkan Kabupaten/Kota lainnya, utamanya yang dilintasi banyak warga. Insya Allah, pelan-pelan kita selesaikan ini dan sinergitas dikerjakan bersama," jelasnya.

Kepala Dinas PUTR Sulsel, Rudy Djamaluddin mengatakan, khusus untuk area Toraja, memang banyak proyek jalan yang dikerjakan. Misalnya saja, untuk Tana Toraja pada ruas Passoko-Matangli-Massupu-bts Pinrang alokasinya tahun ini sebanyak Rp68 miliar. Itu untuk penanganan 8,5 kilometer.

Kemudian, kata dia, untuk Toraja Utara, diakuinya memang agak banyak. Misalnya saja untuk ruas Rantepao-Sa'dang-Batusitanduk, memakan anggaran Rp72 miliar untjk 10,4 kilometer. Kemudian Rantepao-Pangalan-Bts Sulbar sebanyak 57 miliar untuk penanganan 10,8 kilometer.

Lalu, ada program PHJD ada empat ruas jalan yang dikerjakan, dengan total anggaran Rp49 miliar. Panjang penanganannya sepanjang 50 kilometer.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini