Tsunami Terjang Parigi Sulawesi Tengah, 17 Orang Meninggal

Tsunami menerjang Parigi, Sulawesi Tengah. Sebelumnya terjadi gempa bumi M 8,6 berpusat di Teluk Tomini.

Muhammad Yunus
Kamis, 20 Mei 2021 | 20:48 WIB
Tsunami Terjang Parigi Sulawesi Tengah, 17 Orang Meninggal
Esyimasi pantai di Sulawesi Tengah yang diterjang tsunami pada tahun 1938 / [SuaraSulsel.id / Twitter Daryono, Kepala Bagian Mitigasi BMKG]

Ada banyak gempa susulan. Setelah gempa, tsunami setinggi 2-3 meter dari teluk sekitar Toribulu menerjang ke Parigi.

“Pada 1938 terjadi gempa yang hebat menyebabkan air laut naik menyapu rumah-rumah dan pohon kelapa rakyat di sepanjang pantai Kampung Mamboro, di tepi pantai Barat Kabupaten Donggala,” tulis Masyhuddin Masyhuda dalam buku Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Daerah Sulawesi Tengah.

Pemerintah berharap informasi berkaitan dengan sumber-sumber gempa bumi, potensi tsunami, dan liquifaksi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong bisa diakses dengan cepat.

Dalam rangka persiapan untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang belum bisa dipredikasi.

Baca Juga:BREAKING NEWS : Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel Dinonaktifkan

Hal ini memiliki peran strategis dalam penyediaan rekomendasi kebijakan berdasarkan kaidah keilmiahan dan sebagai inisiator penyedia alternatif kebijakan yang implementatif yang didukung oleh data dan fakta yang akurat.

"Dengan mengidentifikasi masalah-masalah strategis baik bersifat aktual maupun potensial. Termasuk prediksi yang nantinya akan dihadapi oleh pemerintah daerah. Baik dalam jangka menengah atau jangka panjang," kata Samin Latandu, Asisten Pemerintahan dan Kesra dalam sebuah seminar di Parigi Moutong.

Samin Latandu juga menambahkan bahwa kawasan pinggiran pantai kota parigi adalah juga merupakan salah satu kawasan permukiman yang cukup padat penduduk.

Maka dari itu sangat diperlukan riset terkait potensi kegempaan, tsunami, dan likuifaksi. Sehingga apabila dilakukan pembangunan infrastruktur atau penataan pemukiman dapat dilakukan perencanaan yang ramah gempa.

Sebagai salah satu tindakan mitigasi atau meminimalisir kerugian yang lebih banyak.

Baca Juga:Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel Mengaku Kembalikan Uang ke KPK

"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman gempa tsunami dan Likuifaksi,” ujar Samin latandu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini