"Tanpa dukungan dari pengusaha, tindakan di lapangan tidak akan cukup," kata Danny Pomanto.
Danny juga sudah mengingatkan kepala pasar di Makassar meneraplan protokol kesehatan.
"Saya akan melakukan pencopotan kepala pasar yang tidak bisa menjaga pasarnya," tegas Danny Pomanto.
Program Makassar Recover Pemerintah Kota Makasar digagas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi pada 17 Maret 2021.
Baca Juga:Wali Kota Makassar Minta Salat Idul Fitri Digelar Setiap RW
Sampai hari ini Program Makassar Recover telah menghabiskan anggaran Rp 50,2 miliar. Dari jumlah anggaran refocusing yang disediakan sebesar Rp 380 miliar.
"Tahap awal program ini sudah dibelanjakan Rp 50,2 miliar termasuk belanja pemerintah," ungkap Juru Bicara Makassar Recover Pemkot Makassar, Indira Mulyasari Paramastuti.
Anggaran Makassar Recover, kata Indira, tidak hanya belanja persiapan pelaksanaan program. Tapi juga untuk mendukung biaya pengamanan dari TNI-Polri, keterlibatan organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Makassar, Ikatan Dokter Paru Indonesia, serta tenaga medis dan tim terkait lainnya.
"Anggaran yang dibelanjakan ini untuk kebutuhan keperluan awal, mulai vaksinasi Covid-19, perekrutan detektor, fasilitas alat kedokteran, peralatan komputer, termasuk pengadaan kontainer labolatorium yang dipasang pada setiap kelurahan," katanya mengutip Antara.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar dari partai NasDem ini menjelaskan, selain belanja barang dan jasa, anggaran Makassar Recover juga dialokasikan untuk mendukung Tim Satgas Penguraian Kerumunan (Raika) yang terdiri dari 1.150 personil gabungan TNI-Polri, Satpol PP, dan instansi lainnya.
Baca Juga:Lurah di Makassar Kembalikan Parsel Lebaran dari Pengusaha
Indira tidak merinci secara detail pengeluaran belanja tersebut.